Kemenkes Minta Warga yang Mendapat Kuota Haji Mulai Jalani Gaya Hidup Sehat

7 hours ago 3

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Ri Liliek Marhaendro Susilo menjadi keynote speaker di acara pelantikan pengurus pusat Perdokhi periode 2023-2026 di Auditorium RS Yarsi, Jakarta Pusat, Ahad (5/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan warga untuk menjalani gaya hidup yang sehat setelah mengetahui dirinya mendapatkan kuota untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci.

Hal tersebut menjadi perhatian Kemenkes karena angka kematian jamaah haji yang kerap terjadi setiap tahunnya. Hingga hari ke-45 pelaksanaan ibadah haji 2025, tercatat 298 orang yang telah wafat (berdasarkan data sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan atau siskohatkes).

"Ketika seseorang sudah mendapatkan kuota haji, secara otomatis sudah menjadi jamaah haji. Oleh karena itu, jamaah yang sudah mendapatkan nomor porsi haji, jauh-jauh hari sudah harus mempersiapkan diri dengan melakukan gaya hidup sehat, rajin olahraga, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Liliek juga menegaskan, rangkaian panjang ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik dan mental. Dengan kondisi geografis Indonesia yang berbeda-beda, perjalanan biasanya membutuhkan waktu berjam-jam, bahkan hitungan hari dari rumah ke embarkasi.

"Belum lagi penerbangan ke Arab Saudi selama sembilan jam. Bisa dikatakan ibadah haji itu sesungguhnya ibadah yang menuntut kekuatan fisik," ujar dia.

Ia juga mengungkapkan, pascapuncak haji Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), kematian jamaah terus meningkat, mencapai belasan orang per hari. Bahkan, berdasarkan pengamatan Kemenkes di bandara, banyak jamaah yang batal pulang karena kondisi kesehatan yang menurun.

Selain itu, padatnya aktivitas ibadah yang disusun oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), seperti umrah sunnah berulang kali, wajib ibadah Arba’in di Masjid Nabawi Madinah, hingga wisata ziarah juga perlu menjadi perhatian khusus karena selama ini dilakukan tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan jamaah.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |