Kisah Ratu Balqis dari Saba

1 day ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah tentang Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis tertera dalam Alquran surah an-Naml ayat 20-44. Burung hud-hud melaporkan negeri Saba sebagai sebuah kerajaan besar yang dipimpin seorang wanita. Mereka juga menyampaikan bahwa kaum Saba masih menyembah matahari. Setan telah menghalangi mereka sehingga memandang perbuatan buruk kaum Saba dipandang indah. (QS an-Naml [27]: 24).

Setelah mendengar kabar tersebut, Nabi Sulaiman AS tidak terima dan meminta burung hud-hud untuk menyampaikan surat yang isinya mengajak Balqis taat kepada Allah. (QS an-Naml [27]: 28).

Burung hud-hud diperintahkan menjatuhkan surat tersebut kepada Balqis dan menunggu apa reaksi sang ratu atas surat tersebut. (QS an-Naml [27]: 28).

Isi surat Nabi Sulaiman tersebut berbunyi, “Dengan menyebut nama Allah yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS an-Naml [27]: 30-31).

Setelah menerima surat dari Nabi Sulaiman itu, Ratu Balqis mengumpulkan para pembesarnya (QS an-Naml [27]: 29). Ia meminta pertimbangan para pembesar kerajaan untuk menjawab surat dari Nabi Sulaiman. (QS an-Naml [27]: 32).

Sang ratu memberi kesempatan kepada para pembesarnya untuk menyampaikan saran. Mereka menyebut Saba adalah negeri besar dan memiliki kekuatan untuk berperang. Namun, semua keputusan akhir diserahkan kepada Balqis (QS an-Naml [27]: 33).

Keterangan di atas memberikan pelajaran, meski Balqis memegang kekuasaan yang besar, ia tetap demokratis. Ia memberikan kesempatan para pembantunya untuk memberikan saran.

Mendapat masukan tentang kemampuan negeri Saba untuk berperang, sang ratu memilih jalan damai. Ia tidak ingin mengorbankan rakyatnya.

Ia paham benar konsekuensi jika melakukan konfrontasi dengan Nabi Sulaiman. “Dia berkata, ‘Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikianlah yang akan mereka perbuat'.” (QS an-Naml [27]: 34).

Sang ratu memilih menjawab surat Nabi Sulaiman dan mengirim utusan dengan membawa beberapa hadiah sebagai simbol persahabatan. (QS an-Naml [27]: 35).

Read Entire Article
Politics | | | |