REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH—Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko mengunjungi jamaah haji embarkasi Solo, yang berlokasi di hotel 402 dan 502 di Mekkah pada Selasa (3/6/2025).
Pada kesempatan itu Singgih Januratmoko yang juga Panitia Kerja (Panja) Haji menegaskan pemerintah dan berbagai pihak terkait di Arab Saudi telah berusaha menguraikan berbagai kendala di Makkah.
Kendala tersebut menurutnya harus bisa diselesaikan, sebelum memasuki tahap ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Pada tahapan ibadah tersebut, sebanyak 1,5 juta jamaah haji dari berbagai negara berkumpul dalam satu lokasi. Tentunya akan memerlukan persiapan fisik dan mental.
Kendala yang dihadapi para jamaah haji di Makkah akibat penanganan multisyarikah, menurutnya harus segera ditangani.
Sebagai permisalan, akibat penanganan multisyarikah dalam satu rombongan berakibat terdapat ratusan koper yang belum didapatkan para jamaah haji, atau sebaliknya sudah mendapatkan kamar hotel namun kopernya ada di tempat lain.
Begitupula dengan jamaah yang terpisah dengan keluarga mereka, menjadi masalah tersendiri akibat multisyarikah.
"Kami mengakui banyak masalah Semuanya sudah diurai satu per satu dengan kerja sama berbagai pihak. Para petugas juga terus menelusuri manifes, agar jamaah bisa beribadah di Armuzna," papar Singgih.
Singgih saat menemui para jamaah haji embarkasi Solo juga menegaskan, jamaah asal Jawa Tengah yang sakit telah mendapatkan perawatan. Sementara jamaah haji lain asal provinsi tersebut, juga dalam kondisi sehat dan bersiap melaksanakan tahapan ibadah di Armuzna.
Singgih mengingatkan agar jamaah terus menjaga kondisi, stamina, dan kesehatan. Dengan suhu di atas 40 derajat bahkan lebih dari 45 derajat Celcius, jamaah haji jangan memaksakan diri melaksanakan ibadah di luar ruangan.
"Apalagi yang lansia melaksanakan diri melaksanakan umrah sunnah berkali-kali yang menguras tenaga, sehingga pada saat ibadah wajib di Arafah mengalami kelelahan dan akibatnya bisa fatal," tegasnya.
Dia mengingatkan ibadah Armuzna relatif berat dengan kondisi musim panas di Arab Saudi. Jamaah akan melaksanakan wukuf di Arafah dan bermalam di Mina, selanjutnya berjalan menuju tempat pelemparan jumrah, "Semuanya memerlukan kondisi yang prima, terutama para lansia," ujar dia.