Kota Bandung Darurat Sampah, di Sejumlah TPS Terlihat Tumpukan Sampah

2 hours ago 2

Tumpukan sampah menggunung hingga empat meter di tempat pembuangan sampah (TPS) di Jalan Babakan Cianjur, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Andir, Kota Bandung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) serta di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung menjadi pemandangan yang sering dijumpai beberapa bulan terakhir. Roda-roda pengangkut sampah sering terparkir di beberapa badan jalan menunggu petugas yang akan mengangkut sampah menggunakan truk besar.

Salah satu yang nampak jelas yaitu TPS Sederhana, sampah sudah menggunung hingga melebar ke area badan jalan. Para pedagang yang berjualan pun terpaksa berdampingan dengan tumpukan sampah di sebelahnya.

Bau menyengat sudah pasti tercium oleh para pedagang atau pengendara motor yang melintasi jalur tersebut. Sedangkan di Jalan Sukajadi tiap pagi titik sampah liar terus menumpuk. Sehingga, menyebabkan jalan menyempit terlebih apabila saat proses pengangkutan sampah.

Wali Kota Bandung M Farhan mengatakan terdapat beberapa masalah yang muncul mengenai pengelolaan sampah mulai dari pengurangan kuota pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti di Bandung Barat sejak bulan Oktober. Oleh karena itu, pihaknya mengusahakan agar sisa sampah yang tidak terangkut 900 ton tidak terhambat agar antrean tidak panjang di TPA Sarimukti.

Ia mengakui sampah menumpuk di TPS dan menunggu antrean dibuang ke TPA di beberapa wilayah yang belum memiliki fasilitas pengolahan sampah. Pihaknya tengah berupaya mempercepat pembangunan fasilitas pengelolaan sampah mulai dari sampah organik hingga pemusnahan dengan teknologi thermal.

"Biasanya, biasanya itu hari Sabtu malam TPS kosong karena hari Ahad kita gak bisa ngangkut. Nah sekarang hari Sabtu malam TPS masih penuh itu yang jadi masalah gitu," ujar Farhan, Rabu (12/11/2025).

Ia menyebut hal itu menyebabkan penumpukan sampah kurang lebih 2 hingga tiga hari dan baru dapat diangkut. "Jadi pengurangan kuota sampah ini menjadi masalah buat kita, karena kita harus menghandle penumpukan baru, karena ada pengurangan kuota tersebut," katanya.

Ia menyebut pihaknya mendorong agar penggunaan teknologi thermal sudah sesuai aturan. Selain itu, berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup agar memastikan sampah dikelola dengan baik.

"Alhamdulillah selama 2 hari kemarin saya rapat dengan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup karena Bandung kan masuk ke dalam skema darurat sampah nasional. Jadi kita memang betul-betul memastikan agar sampah ini bisa dikelola dengan baik," kata dia.

Ia mengatakan revitalisasi sedang dilakukan di TPS Babakan Siliwangi termasuk memanfaatkan teknologi baru untuk menghilangkan bau sampah yang menumpuk lebih dari dua hari. Dalam dua bulan ke depan, pihaknya akan menggunakan insenerator di empat titik dengan telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian. Anggarannya sendiri berasal dari APBD Perubahan Pemkot Bandung.

Read Entire Article
Politics | | | |