3 hours ago
5
REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG – Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana memperingatkan semua pihak agar menyalurkan dana Program Indonesia Pintar (PIP) sesuai aturan. Bonnie tak ingin ada pihak yang memangkas dana PIP.
Hal itu dikatakan Bonnie dalam dialog bersama warga saat reses di Desa Kadudodol, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Jumat (19/12/25). Bonnie mewanti-wanti pihak yang coba-coba memotong PIP.
"Setiap praktik pemotongan dana PIP merupakan pelanggaran serius," kata Bonnie dalam keterangannya pada Jumat (19/12/2025).
Bonnie menegaskan pemotongan dana PIP termasuk ancaman bagi masa depan anak selaku penerima dana PIP.
“Kalau ada yang memotong, itu bukan sekadar melanggar aturan, melainkan merampas hak anak untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Bonnie.
Bonnie memang mendapat masukan mengenai efektivitas PIP agar benar-benar diterima anak yang membutuhkan. Bonnie mendorong orangtua siswa tak perlu takut melapor dugaan pemotongan dana PIP.
"Mereka (orangtua siswa) mengeluhkan masih adanya rasa takut melapor jika terjadi pemotongan karena khawatir anaknya tidak lagi mendapatkan bantuan," ujar Bonnie.
Selain itu, Bonnie menyatakan dana PIP adalah kewajiban negara memfasilitasi anak sekolah, bukan bantuan sosial. Bonnie sepakat dengan tuntutan masyarakat agar dana PIP ditambah supaya siswa bisa bersekolah layak.
“PIP itu bukan uang saya, bukan juga uang partai. Itu uang negara yang berasal dari pajak rakyat,” ujar Bonnie.
Bonnie menegaskan tidak pernah meminta imbalan apapun dari penerima PIP. Bonnie menjelaskan meskipun sekolah telah digratiskan melalui dana BOS atau BOSP, masih banyak kebutuhan pendidikan yang harus ditanggung orang tua.
“Seragam, sepatu, tas, buku, itu semua butuh biaya. PIP hadir untuk menutup kebutuhan itu,” ujar legislator dari Fraksi PDIP itu.
Sebagai informasi, PIP merupakan program nasional untuk membantu biaya pendidikan siswa dari keluarga kurang mampu agar tidak putus sekolah, dengan besaran bantuan berbeda di setiap jenjang pendidikan.
Sedangkan KIP Kuliah adalah program pemerintah yang menanggung biaya kuliah dan biaya hidup mahasiswa dari keluarga tidak mampu, sebagai bagian dari upaya memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
