Home > Gaya Hidup Monday, 26 May 2025, 09:12 WIB
Lewis Hamilton menyebut Grand Prix Monaco 2025 sebagai pengalaman yang miserable meski berhasil finis di posisi kelima

MOTORESTO.ID, MONAKO -- Lewis Hamilton mengaku kecewa dengan pengalamannya di Grand Prix Monaco 2025, menyebut balapan tersebut sebagai "miserable" atau menyedihkan, meski berhasil finis di posisi kelima. Pebalap Ferrari itu memulai balapan dari posisi ketujuh akibat penalti grid tiga posisi karena menghalangi Max Verstappen saat sesi kualifikasi.
Sebelumnya, Hamilton sempat menunjukkan peningkatan performa dengan mencatat hasil kualifikasi terbaiknya musim ini di posisi keempat. Namun penalti yang ia terima membuatnya kehilangan posisi strategis di grid start.
Balapan yang diwarnai regulasi baru soal dua pit stop wajib tak banyak membantu Hamilton memperbaiki posisinya secara signifikan. Dengan strategi yang pas, ia mampu menyalip Isack Hadjar dan Fernando Alonso, namun tetap terpaut jauh dari barisan depan.
"Menurut saya, dari posisi awal setelah penalti ke posisi kelima adalah hasil yang cukup bagus itu yang terbaik yang bisa saya capai," ujar Hamilton kepada media.
Namun ketika ditanya apakah ia menikmati balapan di sirkuit jalanan Monaco, Hamilton menjawab jujur: "Tidak, ini menyedihkan. Balapan di sini umumnya tidak menyenangkan kecuali kamu di posisi pertama. Bahkan jika kamu memimpin, rasanya tetap tidak seru. Hasil akhirnya memang menyenangkan, tapi selain posisi pertama, rasanya hampa."Dok. Crash.net
Hamilton finis 51 detik di belakang pemenang balapan, Lando Norris, dan tertinggal cukup jauh dari rekan setimnya di Ferrari, Charles Leclerc, yang finis kedua. Ia pun merasa terjebak dalam situasi yang membingungkan dan tak bisa banyak berbuat.
"Saya merasa seperti di tengah-tengah, di area yang tidak berpihak ke mana pun. Saya butuh Safety Car untuk menciptakan peluang, tapi itu tidak pernah datang, jadi balapannya terasa lurus-lurus saja," jelasnya.
Pebalap Inggris itu juga mengungkapkan kekesalannya terhadap komunikasi radio yang membingungkan dari tim. Ia sempat diarahkan untuk ‘push’, namun tak jelas apakah ia sedang mengejar posisi tertentu atau hanya menjaga jarak.
"Saya tidak tahu apa yang sedang saya perjuangkan. Ternyata, saya bahkan tidak cukup dekat dengan mobil-mobil di depan. Saya jadi menghabiskan banyak grip ban tanpa hasil," pungkasnya.