Sabtu 26 Apr 2025 11:33 WIB
Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Fian Firatmaja
LG Cabut dari Proyek Baterai EV, Ada Apa?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG telah memutuskan untuk menarik proyek senilai sekitar 11 triliun won atau setara Rp 130,7 triliun untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Diberitakan dari kantor berita Yonhap, sumber tersebut mengatakan konsorsium itu telah memutuskan untuk menarik proyek tersebut, setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia. Ini karena adanya pergeseran dalam lanskap industri, khususnya yang terkait dengan perlambatan permintaan EV global.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution.
"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," katanya.
Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengkritisi tentang hal ini. Keputusan menarik proyek yang dilakukan Konsorsium Korsel tersebut disinyalir karena faktor buruknya iklim investasi di Indonesia.
“Investasi berkualitas di Indonesia sebesar Rp 130 triliun dibatalkan oleh Korea. Salah satunya gara-gara iklim investasi di Indonesia yang buruk,” kata Wijayanto.
Iklim berinvestasi di Indonesia dinilai mesti dievaluasi secara serius oleh Pemerintah. Menurutnya, situasi investasi yang tidak kondusif terbukti menimbulkan pembatalan bagi pihak yang sebelumnya telah berinvestasi.
Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi kabar hengkangnya konsorsium asal Korea Selatan yang dipimpin oleh LG.
"Ya, pasti ada kerja sama dengan perusahaan lain, tunggu saja," ujar Prabowo saat dimintai tanggapan terkait hal itu.
Lebih lanjut, Presiden menekankan keyakinannya terhadap prospek ekonomi nasional.
"Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah," katanya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Huayou, perusahaan asal China, menggantikan LG Energy Solution yang memutuskan mundur dari sebagian proyek yang tergabung dalam skema Indonesia Grand Package.
“(LG) telah digantikan oleh mitra strategis dari China, yaitu Huayou, bersama BUMN kita," ucap Bahlil.
Dengan digantinya LG Energy Solution yang mundur dari sebagian proyek pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia, Bahlil memastikan proyek hilirisasi tersebut tetap berjalan.