LPS Mencatat Kemampuan Menabung Masyarakat Meningkat di April 2025 

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan terjadi peningkatan kemampuan menabung masyarakat pada April 2025. Hal itu dilihat dari meningkatnya Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada periode tersebut di level 83,4, dibandingkan IMK pada Maret 2025 di angka 78,3. 

“IMK pada bulan April 2025 berada di level 83,4, menguat 5,1 poin dari posisi bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan peningkatan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 7,6 poin pada periode yang sama ke level 94,6 dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) yang tumbuh 2,7 poin ke level 72,2,” tulis LPS dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/5/2025). 

Mengenai komponen IIM, sebanyak 29,3 persen responden survei konsumen dan perekonomian (SKP) LPS menyatakan tidak pernah menabung. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Maret 2025 yang berada di level 31,9 persen.

LPS juga mencatat terjadinya penurunan pada persentase responden yang menilai bahwa nilai yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan, yakni dari 53,7 persen responden pada Maret 2025 menjadi 49,1 persen responden pada April 2025. 

Adapun mengenai komponen IWM, persentase responden yang menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung tercatat meningkat menjadi 27,9 persen pada April 2025, dari angka 24,8 persen pada Maret 2025. Sejalan dengan itu, persentase responden yang menyatakan bahwa tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung meningkat, yaitu menjadi 42,3 persen dari 38,9 persen pada periode yang sama. 

“Perkembangan ini mengindikasikan rencana dan intensitas menabung konsumen yang kembali normal pasca Idulfitri,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, pergerakan IMK pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) cenderung menguat pada April 2025. Peningkatan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan (naik 8,8 poin) dan RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 7,2 poin). 

Sejalan dengan dua kelompok sebelumnya, IMK kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp3 juta–Rp7 juta tercatat meningkat (naik 6,0 poin). Khusus kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta/bulan, IMK mengalami sedikit penurunan (turun 1,0 poin), namun dinilai tetap konsisten di atas level 100.

Sementara itu, hasil SKP LPS terkini juga menunjukkan penguatan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada April 2025. IKK April 2025 tercatat 103,1, meningkat sebesar 1,6 poin (mom). 

“Perkembangan ini menunjukkan persepsi positif konsumen yang kembali menguat terhadap kondisi ekonomi nasional dan di wilayahnya,” jelasnya. 

LPS melanjutkan, penguatan juga terlihat pada dua komponen IKK, yaitu Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) maupun Indeks Ekspektasi (IE). ISSI meningkat ke level 81,9 dari posisi Maret 2025 yang tercatat sebesar 79,3. Di samping itu, IE turut menguat ke level 118,9 dari 118,2 pada Maret 2025.

“Peningkatan optimisme konsumen pada April lalu antara lain disebabkan adanya penyaluran sejumlah bantuan sosial (bansos) pada awal triwulan II 2025 (program keluarga harapan, bantuan pangan non-tunai, bantuan beras 10 kg, program indonesia pintar), serta berhasilnya panen raya tanaman pangan (padi dan jagung),” terangnya. 

Selain itu, lanjutnya, perbaikan infrastruktur umum menjelang hari raya dan kenaikan harga sembako selama puasa dan Idulfitri yang lebih terjaga, turut mendorong persepsi positif masyarakat pada ekonomi di wilayahnya. Sebagai gambaran, inflasi komponen makanan, minuman, dan tembakau pada bulan Ramadan tahun 2025 (Maret 2025) mencapai 1,2 persen (mom), atau lebih rendah dibandingkan inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 1,4 persen (mom).

Adapun, ditinjau berdasarkan pendapatan rumah tangga/ RT, IKK pada mayoritas kelompok RT menguat pada April 2025 dan naik ke atas level 100. Peningkatan terbesar terjadi pada IKK kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 7,3 poin). Sementara itu, IKK RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan dan RT berpendapatan di atas Rp3 juta–Rp7 juta/bulan masing-masing meningkat sebesar 2,5 poin dan 0,3 poin. Adapun IKK RT berpendapatan lebih dari Rp7 juta menurun terbatas sebesar 0,7 poin. Eva Rianti

Read Entire Article
Politics | | | |