Kapal Freedom Flotilla.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Jalur Gaza lumpuh akibat serangan drone. Kapal laut dengan 16 orang awak Freedom Flotilla itu berhasil lolos dari sergapan usai pemerintah Malta menerjunkan pasukan guna menyelematkan mereka.
Mengutip pernyataan pemerintah, penyiar publik TVM mengumumkan bahwa sebuah kapal tunda dengan peralatan pemadam kebakaran memberikan bantuan kepada kapal Freedom Flotilla. Saat diserang drone di perairan internasional, Freedom Flotilla sempat mengeluarkan panggilan sinyal darurat (SOS).
Akibat diserang drone, kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza ini kehilangan daya. Hal itu menyebabkan timbulnya risiko besar untuk tenggelam. Demikian pernyataan siaran pers dari pihak Freedom Flotilla Coalition.
Sebuah kapal patroli milik Angkatan Bersenjata Malta juga dikirim ke lokasi usai permintaan dari kapal tunda tersebut.
"Pada sekitar pukul 02.13 waktu setempat (07.13 WIB), dipastikan bahwa semua orang di atas kapal (Freedom Flotilla) dalam keadaan selamat. Namun, semuanya menolak untuk meninggalkan kapal," demikian petikan pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Malta, dikutip Anadolu, Jumat (2/5/2025).
Situasi sudah kembali kondusif sejak pukul 03.45 waktu setempat (08.45 WIB).
Kapal tersebut, bernama Conscience, masih berada di perairan internasional ketika serangan drone terjadi. Kini, kapal yang dioperasikan Freedom Flotilla tersebut terus dipantau oleh otoritas terkait.
Menanggapi insiden itu, Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, mengungkapkan di akun X bahwa ia sempat menerima panggilan darurat dari orang-orang Freedom Flotilla.
"Saya memanggil otoritas negara terkait, termasuk otoritas maritim, untuk mendukung kapal dan awaknya sesuai kebutuhan," ujarnya.
"Saya percaya otoritas yang berkompeten akan memastikan fakta-faktanya dan melakukan intervensi dengan tepat,” katanya menambahkan.
sumber : Antara