REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2025 senilai maksimal Rp 1,5 triliun dengan tenor tiga dan lima tahun. Obligasi ini bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target total emisi Rp 3 triliun. Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas Silva Halim menjelaskan bahwa dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung kegiatan penyaluran kredit perseroan.
“Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan perseroan untuk modal kerja perseroan dalam rangka kegiatan usaha penyaluran kredit,” kata Silva dalam Investor Gathering Bank Mandiri Taspen di Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan indikasi kupon 6,30 persen hingga 7,00 persen. Sementara, Seri B dengan tenor lima tahun dan indikasi kupon 6,40 persen hingga 7,10 persen.
“Instrumen ini mendapat peringkat AAA dari Pefindo dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pembayaran kupon dilakukan setiap triwulanan menggunakan basis 30/360,” jelas Silva.
Tahapan penerbitan akan dimulai dengan periode bookbuilding pada 11–18 Juni 2025. Setelah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Juni, masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 Juli 2025, penjatahan 2 Juli, pembayaran oleh investor 3 Juli, distribusi obligasi 4 Juli, dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2025.
Lebih lanjut, Direktur Finance, Risk & Operations Bank Mandiri Taspen Putu Apriyanto menyampaikan bahwa aksi korporasi ini sejalan dengan strategi besar perusahaan dalam memperkuat posisi sebagai pemimpin ekosistem pensiunan.
“Goals kami adalah menjadi undisputable leader in senior citizen ecosystem, dengan salah satu indikator utamanya adalah menjadi peringkat satu juru bayar dalam sistem pensiun negara,” ujarnya.
Bank Mantap juga menargetkan peningkatan status menjadi bank KBMI 3 dengan modal inti mencapai Rp 15 triliun.
Strategi untuk mencapai hal tersebut meliputi penguatan posisi sebagai pemain dominan dalam segmen pensiun negara, pengembangan kapabilitas baru untuk pertumbuhan berkelanjutan, serta pengelolaan pendanaan yang kuat serta berkelanjutan.
sumber : Antara