Menko IPK dorong riset terapan untuk ketangguhan infrastruktur.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya riset terapan untuk meningkatkan ketangguhan infrastruktur nasional. Hal ini disampaikan dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, di mana AHY mengapresiasi kolaborasi antara Kemenko Infrastruktur dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
AHY menyoroti pemanfaatan riset dan inovasi terapan yang aplikatif sebagai langkah penting dalam mendukung pembangunan nasional yang tangguh dan berkelanjutan. Dia memuji Prof. Arief Satria dan tim BRIN atas kolaborasi strategis yang telah terjalin. "Saya sangat mengapresiasi Prof. Arief Satria dan keluarga besar BRIN atas kolaborasi yang terbangun dengan sangat baik," ujar AHY.
Contoh konkret dari riset terapan ini adalah penggunaan teknologi tactical drone untuk memetakan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Teknologi ini membantu pemerintah dalam menetapkan prioritas penanganan serta mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan.
"Di belakang kita terdapat tactical drone yang telah digunakan untuk memetakan kerusakan infrastruktur dan menentukan prioritas bantuan kemanusiaan. Ini menjadi contoh nyata bagaimana riset dan inovasi benar-benar membumi dan memberikan manfaat langsung," tambah AHY.
Pemerintah pusat, lanjut AHY, berkomitmen untuk terus mengawal penanganan bencana, mulai dari fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Fokus utama adalah percepatan pemulihan konektivitas dengan mengerahkan alat berat untuk membuka kembali jalur ekonomi dan logistik.
AHY juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta mengapresiasi peran masyarakat dan berbagai elemen bangsa dalam penanganan bencana dan pembangunan ke depan. Sementara itu, Kepala BRIN Prof. Arief Satria menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus dipahami sebagai proyek peradaban yang mencakup pembangunan manusia, ekonomi, dan transformasi bangsa. "Pembangunan infrastruktur adalah proyek peradaban," kata Prof. Arief.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

2 hours ago
7











































