Mentan Dorong Kaltara Jadi Provinsi Mandiri Pangan

4 hours ago 2

Kaltara ditargetkan menyuplai ke kabupaten, provinsi lain, bahkan negara tetangga.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis Kalimantan Utara (Kaltara) bakal menjadi daerah mandiri pangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis Kalimantan Utara (Kaltara) bakal menjadi daerah mandiri pangan. Tidak hanya memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, provinsi yang tergolong muda di Indonesia ini ditargetkan menyuplai ke kabupaten, provinsi lain, bahkan negara tetangga dalam satu hingga dua tahun kedepan.

"Kami tadi telah sepakat, target kita mulai bekerja paling lambat dua tahun. Tapi kalau bisa satu tahun, kita selesaikan. Kami ingin Kalimantan Utara mencetak sejarah baru, menjadi provinsi mandiri pangan,” kata Amran usai memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Swasembada Pangan Melalui Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Kaltara, Tanjung Selor, Rabu (7/5/2025).

Mentan menjelaskan potensi lahan pertanian di Kaltara sangat besar dan strategis. Pemerintah pusat telah mengalokasikan dukungan anggaran lintas sektor senilai minimal Rp 500 miliar untuk mempercepat cetak sawah, optimalisasi lahan, serta penyediaan alat dan mesin pertanian.

"Kami sudah hitung dan sudah siapkan. Kita targetkan dalam dua tahun, bahkan jika memungkinkan satu tahun, Kalimantan Utara bisa mandiri pangan. Kalau perlu, enam bulan kita eksekusi. Kita ingin dari yang tadinya menerima beras dari luar, kini Kaltara bisa menjadi pemasok ke provinsi lain,” ujar Amran, menambahkan.

Sebagai bentuk komitmen percepatan, penanaman perdana akan dilakukan pada Kamis (8/5/2025). Panen ditargetkan dalam waktu tiga hingga empat bulan ke depan. Mentan berencana  kembali datang ke Kaltara saat panen untuk memantqu progres yang dicapai dari dekat.

"Besok kita tanam, tiga bulan lagi saya datang kembali untuk panen. Kita akan kawal program ini agar berhasil dan berkelanjutan,” tegas Amran.

Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang juga percaya diri akan potensi di daerahnya. Ia optimistis mereka bisa melakukan percepatan swasembada pangan. Ini seiring dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan).

"Saya sangat-sangat optimistis untuk mencapai swasembada, apalagi kita didukung oleh anggaran besar untuk cetak sawah dan optimalisasi. Kita mendapat lebih dari Rp 500 miliar untuk mencetak sawah di atas 7.000 hektare," ujar Gubernur Zainal.

Saat ini, Kalimantan Utara masih disuplai sekitar 60 ribu ton beras dari luar provinsi setiap tahunnya. Namun dengan dimulainya proyek perluasan dan intensifikasi sawah secara besar-besaran, Gubernur berharap daerahnya segera mampu memenuhi kebutuhan sendiri bahkan menyuplai ke provinsi lain.

"Setelah kita bergerak mengeksekusi program ini, harapannya Kalimantan Utara bisa berubah menjadi pemasok. Ini sesuai harapan saya, dan terlebih lagi harapan Bapak Menteri yang sangat perhatian pada wilayah perbatasan."ujar Zainal.

Gubernur Kaltara mengapresiasi kehadiran langsung Mentan Amran di lapangan, yang memberikan arahan strategis dan menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan. Menurutnya, jika pemerintah pusat menargetkan penyelesaian program dalam 1–2 tahun, pihaknya yakin mampu menyelesaikannya hanya dalam enam bulan.

Berita Lainnya

Read Entire Article
Politics | | | |