Home > Mobil Thursday, 24 Apr 2025, 09:24 WIB
Warna dasar hitam digunakan sebagai bentuk pernyataan mendukung gerakan anti-rasisme

MOTORESTO.ID BRACKLEY, INGGRIS - Musim 2020 mungkin berbeda dari biasanya karena pandemi global, tapi di lintasan balap, dominasi tetap datang dari tempat yang sama, Mercedes-AMG Petronas Formula One Team. Dan senjata utama mereka kala itu adalah mobil fenomenal yang dikenal sebagai W11 EQ Performance, sebuah mahakarya teknik yang mengukir sejarah dan menetapkan standar baru dalam dunia balap Formula 1.
Mercedes W11 bukan hanya tentang kecepatan. Ia adalah manifestasi dari presisi teknik, dedikasi, dan inovasi yang dikembangkan dalam kondisi dunia yang penuh ketidakpastian. Dirancang oleh para insinyur terbaik di Brackley dan Brixworth, termasuk James Allison sebagai Chief Technical Officer, W11 tampil tak tertandingi hampir di setiap balapan. Mobil ini membawa Lewis Hamilton meraih gelar juara dunia ketujuhnya, menyamai rekor legendaris Michael Schumacher, sekaligus mengantarkan Mercedes menjadi juara konstruktor untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut.
Teknologi Kontroversial
Namun yang benar-benar membuat W11 menjadi ikon teknologi adalah hadirnya sistem revolusioner DAS (Dual Axis Steering). Teknologi ini pertama kali menarik perhatian dunia saat uji coba pramusim di Barcelona, ketika kamera menyorot Lewis Hamilton yang secara misterius menarik dan mendorong setir mobilnya saat di trek lurus.
Sistem DAS memungkinkan pembalap mengatur sudut toe (kemiringan ban depan) dengan menggeser setir ke depan atau belakang, memberikan kontrol suhu ban yang lebih baik serta stabilitas saat di trek lurus. Ini bukan hanya inovasi cerdas, tapi juga simbol bagaimana Mercedes selalu selangkah di depan kompetitornya, bahkan dalam hal-hal kecil yang tak pernah terpikirkan oleh tim lain.Hamilton saat mengatifkan DAS pada mobil W11 EQ Performance. Dok. Twitter F1
Performa mobil ini luar biasa dari awal hingga akhir musim. Dengan 13 kemenangan dari 17 balapan, serta dominasi di hampir semua jenis lintasan dari sirkuit cepat seperti Monza hingga lintasan teknikal seperti Hungaroring, W11 menunjukkan fleksibilitas luar biasa dan efisiensi yang sulit ditandingi. Mesin hybrid V6 turbocharged Mercedes-AMG F1 W11 EQ Power+ yang digunakan oleh W11 menghasilkan daya lebih dari 1000 tenaga kuda, menjadikannya salah satu mobil tercepat yang pernah dibuat dalam sejarah F1 modern.
Di balik performanya yang memukau, W11 juga memiliki estetika yang elegan. Warna dasar hitam digunakan sebagai bentuk pernyataan mendukung gerakan anti-rasisme menjadikannya lebih dari sekadar kendaraan balap; ia adalah simbol solidaritas dan perubahan.
Hingga kini, W11 dikenang sebagai salah satu mobil paling dominan dalam sejarah Formula 1, disejajarkan dengan mobil legendaris lain seperti McLaren MP4/4 milik Ayrton Senna atau Ferrari F2004 milik Schumacher. W11 tidak hanya mencetak rekor, tapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa di balik setiap kemenangan besar, ada perpaduan sempurna antara manusia, mesin, dan visi yang jauh melampaui batas.