REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) meluncurkan program wakaf pohon produktif sebagai bagian dari penguatan gerakan pelestarian lingkungan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan. Peluncuran tersebut berlangsung pada Ahad (21/12/2025) di Persemaian Permanen Bunder, Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Program wakaf pohon produktif ini dilaksanakan di atas lahan wakaf seluas sekitar 2,5 hektare. Sebanyak 750 pohon ditanam, terdiri atas durian, nangka, mangga, serta berbagai jenis tanaman produktif lainnya yang diharapkan memberi manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung, menjelaskan bahwa wakaf pohon merupakan ikhtiar strategis Muhammadiyah dalam merespons berbagai tantangan lingkungan global, seperti perubahan iklim, degradasi lahan, krisis air, hingga menurunnya daya dukung alam dan ekonomi masyarakat.
Menurut Azrul, program ini dirancang sebagai wakaf produktif yang berorientasi pada keberlanjutan. Pohon tidak hanya ditanam, tetapi juga dirawat secara berkelanjutan agar memberikan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi dalam jangka panjang.
“Melalui wakaf pohon, Muhammadiyah ingin menghadirkan dakwah yang membumi. Pohon yang ditanam bukan hanya simbol kepedulian, tetapi juga amal jariyah yang manfaatnya terus mengalir bagi kehidupan manusia dan makhluk Allah lainnya,” ujar Azrul.
Azrul yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menambahkan, program wakaf pohon ini diharapkan menjadi model gerakan lingkungan yang dapat direplikasi oleh Muhammadiyah di berbagai daerah. Ia menilai, gerakan ini membuka ruang partisipasi luas bagi warga persyarikatan, amal usaha Muhammadiyah, maupun masyarakat umum untuk terlibat langsung dalam aksi nyata menjaga kelestarian alam.
Melalui program tersebut, Muhammadiyah mengajak seluruh elemen persyarikatan untuk menanam dan merawat pohon sebagai bagian dari ibadah sosial dan dakwah lingkungan. Upaya ini sekaligus menjadi wujud komitmen Muhammadiyah dalam menghadirkan solusi konkret atas persoalan lingkungan hidup.
Azrul juga menyampaikan apresiasi kepada BPKH atas dukungan yang diberikan dalam program wakaf pohon produktif ini. Ia berharap kolaborasi tersebut membawa keberkahan dan manfaat berkelanjutan.
“Allah akan mencatat kebaikan bagi segenap pimpinan dan karyawan BPKH. Selama pohon itu masih ada dan memberi manfaat, pahalanya akan terus mengalir,” tuturnya.

3 hours ago
6













































