Nawakara Edukasi Siswa SD Soal Keselamatan dan Lingkungan

8 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Nawakara Perkasa Nusantara menggelar program edukasi bertajuk Nawakara Gemilang di enam kota sebagai bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional. Program ini menyasar siswa sekolah dasar di area operasional perusahaan, meliputi Bekasi, Bandung, Jakarta Timur, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru, pada 5-7 Mei 2025.

Nawakara Gemilang atau Gerakan Muda Indonesia Cemerlang bertujuan menanamkan kesadaran tentang keamanan, kesehatan, dan kepedulian lingkungan sejak dini. Head of Corporate Secretary Nawakara, Chiquita Paramita Hindarto, menyebut program ini berbeda dari kegiatan CSR berbasis donasi karena menekankan transfer pengetahuan secara aktif melalui metode pembelajaran yang disesuaikan dengan usia anak.

“Dengan pendekatan visual dan bahasa sederhana, anak-anak belajar mengenali bahaya dari orang asing, pentingnya berkata ‘tidak’ saat merasa tidak aman, serta menjaga kesehatan lewat pola hidup bersih,” kata Chiquita dalam siaran pers, Jumat (9/5/2025).

Chiquita menambahkan, kegiatan ini dirancang agar siswa tidak hanya menerima materi, tetapi terlibat aktif sebagai agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Menurutnya, pembentukan pola pikir yang waspada dan bertanggung jawab perlu dimulai sejak anak-anak. Program ini juga dikaitkan dengan komitmen Nawakara terhadap prinsip ESG, khususnya pada aspek sosial dan pendidikan.

Enam sekolah yang terlibat adalah SDN Harapan Jaya V Bekasi, SDN Sukarela 105 Bandung, SD Inpres Mamajang III Makassar, MI Al-Wathoniyah Pusat Putri Jakarta Timur, SDN Kaliasin 1 Surabaya, dan SDN 011 Minas Barat Pekanbaru. Materi yang disampaikan menyesuaikan dengan konteks lokal, mulai dari keselamatan diri, keamanan digital, pengelolaan sampah, hingga penghematan energi.

Kepala SDN Sukarela 105 Bandung, Ajeng Kania, mengatakan bahwa siswa terlihat antusias dan mampu memahami materi dengan baik. “Mereka langsung mempraktikkan apa yang dipelajari, seperti cara menyeberang jalan dan menolak ajakan orang asing,” katanya.

Kepala MI Al-Wathoniyah Jakarta Timur, Hj. Sumiyati, juga mengapresiasi adanya materi lingkungan dalam sesi edukasi. Ia menilai program ini memberi pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan siswa.

Read Entire Article
Politics | | | |