Pangeran William Desak Aksi Global Lindungi Laut

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pangeran William menyerukan pemimpin dunia dan sektor bisnis untuk segera mengambil langkah konkret dalam melindungi laut. Putra Mahkota Inggris itu menyebut laut tengah menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dari kenaikan permukaan air laut hingga polusi dan penangkapan ikan berlebihan.

Seruan itu disampaikan William menjelang Konferensi Kelautan PBB yang digelar pada Senin (9/6/2025) di Prancis. Dalam pidatonya di Forum Ekonomi dan Keuangan Biru di Monako, Ahad (8/6/2025), William memperingatkan bahwa ekosistem laut yang selama ini dianggap berlimpah kini berada dalam kondisi kritis.

“Apa yang terlihat sebagai sumber daya berlimpah hancur di depan mata kita,” kata William.

Ia menambahkan, kondisi laut saat ini tak akan membaik tanpa campur tangan serius. “Laut menghadapi ancaman besar yang tidak bisa pulih sendiri, kecuali bila segera bertindak.”

Konferensi Kelautan PBB tahun ini difokuskan pada upaya mendorong negara-negara untuk meratifikasi perjanjian perlindungan keanekaragaman hayati laut. Meski telah disepakati secara internasional, perjanjian ini belum dapat diberlakukan karena minimnya jumlah ratifikasi dari negara anggota.

Kehadiran William dalam forum ini berkaitan dengan perannya sebagai pendiri Earthshot Prize, penghargaan lingkungan yang diluncurkan pada 2020. Penghargaan tersebut bertujuan mendorong solusi lingkungan berskala besar dalam kurun waktu satu dekade.

Sehari sebelumnya, kantor William merilis video perbincangannya dengan David Attenborough, dokumenteris senior Inggris yang dikenal luas lewat film-film bertema alam. Keduanya mendiskusikan film terbaru Attenborough berjudul Ocean, yang mengangkat kondisi laut global.

“Hal yang membuat saya terkejut saat pertama kali melihat rekaman untuk film ini adalah apa yang telah kita lakukan pada dasar laut dalam. Jika hal serupa dilakukan di darat, semua orang pasti akan protes keras,” ujar Attenborough.

Konferensi Kelautan PBB di Prancis diikuti berbagai kalangan, mulai dari pemerintah, ilmuwan, komunitas adat, pemimpin bisnis, hingga masyarakat sipil. Tujuannya adalah mempercepat upaya konservasi laut dan pemanfaatannya secara berkelanjutan.

Dalam situs resminya, penyelenggara konferensi menyebut laut sebagai elemen penting bagi seluruh kehidupan di Bumi. Namun, kesehatannya kini terancam oleh tiga krisis lingkungan utama yang saling berkaitan, yaitu perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati yang dikenal sebagai triple planetary crisis.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Politics | | | |