Sejumlah warga mengantre untuk melakukan penukaran mata uang asing di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (22/4/2025) pagi, dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap masa depan ekonomi global.
“Pagi ini nilai tukar regional bergerak melemah terhadap dolar AS (Amerika Serikat). Kelihatannya konsolidasi terjadi lagi, pasar masih khawatir dengan masa depan ekonomi global karena kenaikan tarif Trump meskipun Trump sudah melakukan relaksasi dan membuka negosiasi,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Pada 2 April 2025, Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor terhadap barang dari 185 negara dan wilayah. Kebijakan Trump menerapkan tarif universal sebesar 10 persen yang mulai berlaku pada 5 April, dan tarif individu mulai diberlakukan pada 9 April.
Sebelumnya pada 9 April, Trump mengumumkan bahwa ia menangguhkan kenaikan tarif atas produk dari 75 negara yang menyatakan kesediaan untuk bernegosiasi selama 90 hari. Negara-negara ini akan tetap dikenai tarif impor sebesar 10 persen.
Presiden AS mengungkapkan keterbukaan untuk mendiskusikan tingkat tarif dengan mitra dagang. Ia juga tidak menutup kemungkinan memperpanjang masa jeda tiga bulan tersebut.
Adanya ketegangan perdagangan dan situasi yang penuh ketidakpastian, dengan negara-negara berkembang menjadi pihak paling rentan, membuat pertumbuhan ekonomi global diprediksi melambat dari 2,8 persen pada 2024 menjadi 2,3 persen pada 2025. Laporan tersebut disampaikan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang menganggap pelambatan ini menandai pergeseran menuju jalur resesi.
“Rupiah berpotensi melemah lagi hari ini terhadap dolar AS. Potensi pelemahan ke arah Rp 16.850, dengan potensi support Rp 16.750,” ucap Aris.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta melemah sebesar 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp 16.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.807 per dolar AS.
sumber : Antara