Pemerintah RI Berupaya Perbaiki Penempatan Caregiver di Singapura

6 hours ago 5

Wamen P2MI Christina Aryani, Wamen P3A Veronica Tan, dan Ketua Umum Apjati Said Saleh Alwaini (kanan) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani, mengapresiasi Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) yang berinisiatif menyelenggarakan Bilateral Forum Agency. Apalagi, acara tersebut menggandeng melibatkan Asosiation of Employement Agencies (AEA) dari Singapura.

Dia menyebut, forum yang mempertemukan pelaku usaha sektor penempatan pekerja migran di Indonesia dan Singapura menjadi ruang strategis membahas tantangan aktual di lapangan. Hal itu sekaligus mencari solusi bersama untuk perbaikan tata kelola penempatan pekerja migran ke depan.

"Singapura akan selalu menjadi negara tujuan penting, baik bagi pekerja migran domestik maupun caregiver asal Indonesia," kata Christina saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2025).

Menurut Christina, Kementerian P2MI sangat terbuka terhadap masukan dari pelaku usaha. Karena itu, ia ingin penempatan PMI ke Singapura bisa berjalan dengan baik dan perlindungan hukumnya terjaga.

Dia pun memuji rencana pembentukan joint working group yang menjadi inisiatif dari Forum Bilateral Apjati dan AEA Singapura. Hal itu karena kedua negara memiliki kebijakan dan instansi yang berbeda dalam menangani sektor pekerja.

Tidak cukup, Christina ingin mendorong agar terbentuk kerja sama bilateral secara formal antarpemerintah Indonesia dan Singapura. "Forum ini diharapkan menjadi landasan awal bagi terbentuknya sinergi yang lebih kuat antara pelaku usaha penempatan tenaga kerja kedua negara, sekaligus membuka peluang peningkatan jumlah penempatan PMI ke Singapura secara aman dan legal," ucap Christina.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen P3A) Veronica Tan mengatakan, pihaknya terlibat dalam penempatan 200 caregiver untuk penempatan di Singapura. Menurut dia, pemerintah mau terlibat lebih dalam lagi untuk membuka jalan bagaimana caregiver yang ditempatkan di negeri tujuan bisa profesional.

"Karena dengan pembekalan khusus, kami berharap gaji yang akan diterima oleh caregiver Indonesia ini nanti akan lebih naik lagi daripada standar kayak gini. Saya hari ini hadir bersama dengan Bu Christine, karena isu perempuan perlindungannya. Jadi patch yang ini, kita coba 200 yang perempuan dilatih bagaimana caregiver yang seharusnya dan tentu ini akan dibuat pilot project-nya dengan Singapura," ucap Veronica.

Read Entire Article
Politics | | | |