REPUBLIKA.CO.ID, SLUPSK -- Memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia, dua negara ini mempertegas komitmennya untuk memperluas kerja sama di sektor ekonomi, perdagangan, dan inovasi teknologi. Itu disampaikan dalam wawancara khusus dengan Vice President of Polish Investment and Trade Agency/PAIH (Badan Investasi dan Perdagangan) Polandia, Lukasz Gwiazdowski serta Director of the Foreign Trade Office Indonesia, Cezary Filipek, di Slupks, Polandia (16/6/25).
"Hari ini adalah momen besar bagi perusahaan berkembang di kedua negara. Asia, khususnya Indonesia, adalah arah berikutnya untuk ekspansi strategis Polandia.” kata Lukasz.
Menurutnya, ekonomi Polandia telah tumbuh rata-rata 4,9 persen setiap tahun selama dua dekade terakhir, menjadikannya salah satu motor pertumbuhan Eropa Tengah. Dalam konteks geopolitik saat ini, kerja sama ekonomi dengan kawasan ASEAN, terutama Indonesia, menjadi prioritas penting.
Tiga Sektor Prioritas: Kosmetik, Makanan, dan Bahan Bangunan
Dalam pertemuan dengan mitra bisnis Indonesia, PAIH menyoroti tiga sektor strategis yang siap dikembangkan bersama, yakni kosmetik, industri makanan, dan material konstruksi. Lukasz menekankan pentingnya membangun rantai pasok yang konkret pasca-pandemi.
"Pariwisata memang penting, tapi itu baru langkah awal. Kita ingin mendorong ekspor sektor riil dengan nilai tambah," ujar Lukasz.
Festival Polandia: Jembatan Budaya dan Inovasi
Sementara itu, Cezary Filipek menyoroti peran Festival Polandia sebagai platform tahunan untuk memperkuat koneksi antara masyarakat dan pelaku usaha kedua negara. Festival yang sudah memasuki edisi ke-6 ini akan digelar pada Oktober dan November 2025, akan fokus dan mengusung tema sektor tradisional dan modern.
"Tahun ini kami membagi festival menjadi dua fokus. Oktober untuk teknologi inovatif seperti AI, edtech, dan gim. November untuk sektor tradisional: makanan, FMCG, dan kosmetik," jelas Cezary.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan kerja sama tak cukup lewat perdagangan, tapi juga pertukaran nilai dan pemahaman budaya. Polandia juga mengajak Indonesia memperkuat kerja sama di sektor teknologi ramah lingkungan, termasuk transportasi hijau, pengelolaan sampah, dan energi terbarukan. Menurut Cezary, perusahaan-perusahaan Polandia memiliki solusi inovatif yang siap ditransfer ke Indonesia melalui skema investasi maupun kolaborasi riset.
Optimisme dan Arah Masa Depan
Baik Lukasz maupun Cezary menyampaikan keyakinan bahwa Indonesia dan Polandia memiliki fondasi kuat untuk memperluas hubungan ekonomi. Dukungan regulasi yang memudahkan bisnis dan insentif perdagangan dua arah akan menjadi kunci.
"Bisnis adalah soal hubungan antar manusia. Kita harus saling mengenal, mencicipi makanan yang sama, dan berbagi ide yang sama. Itulah dasar dari kemitraan jangka panjang," tambah Cezary.