REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Anggota Kepolisian dari Polresta Tangerang memberikan penyuluhan tentang bahaya penyimpangan sosial di era digital kepada ratusan santri Pondok Pesantren Darussalam Koposari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penasehat Pondok Pesantren Darussalam Koposari, Afif Johan, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan aparat kepolisian dalam kegiatan pembinaan karakter kebangsaan yang dirangkaikan dengan kegiatan kepramukaan dan perkemahan santri.
"Kami mengundang Kompol Arief karena mengetahui kapasitas beliau dalam membina generasi muda. Materinya kontekstual dan disambut antusias oleh para santri," kata Afif saat ditemui di Bogor, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan yang berlangsung Jumat (18/7) malam itu diikuti sekitar 350 santri dan rutin digelar sebagai upaya pondok pesantren dalam menanamkan nilai kebangsaan dan penguatan karakter di tengah derasnya arus digitalisasi.
Ia menambahkan bahwa kehadiran Kompol Arief sebagai narasumber juga mendapat dukungan dari Kapolda Banten, sebagai bagian dari sinergi pembinaan generasi muda antara pesantren dan kepolisian.
Dalam kegiatan tersebut, Kasatreskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf memaparkan materi bertema “Peran Generasi Muda Dalam Menjaga Keutuhan NKRI dan Bahaya Penyimpangan Sosial di Era Digitalisasi”.
Arief menjelaskan bahwa perkembangan digital membawa banyak perubahan sosial, termasuk kemunculan berbagai bentuk penyimpangan baru seperti kejahatan siber, penyebaran hoaks, perundungan daring, dan penipuan online.
“Media digital bisa menjadi manfaat atau mudarat. Santri harus mampu membedakan mana yang mendidik dan mana yang merusak,” kata Arief dalam pemaparannya.
Ia juga menekankan bahwa media sosial memiliki illusion of mind, yakni memberi kesan kebebasan tanpa kontrol yang dapat menjerumuskan pengguna pada konten yang tidak sesuai nilai agama dan kebangsaan.
Menurut dia, pesantren berperan strategis dalam membentuk karakter generasi muda agar tangguh menghadapi tantangan digital. Ia mendorong santri menjadi pelopor penggunaan media secara positif dan bertanggung jawab.
Afif Johan berharap kegiatan pembinaan seperti ini dapat terus berkelanjutan, menjadi ruang edukasi dan kontribusi nyata pesantren dalam menjaga moral dan keutuhan bangsa di tengah kemajuan teknologi.
sumber : Antara