Produksi Pangan Naik, Presiden Prabowo Pastikan Indonesia Siap Swasembada

7 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKAYANG - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 yang digelar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Prabowo menekankan kemandirian pangan tidak hanya ditargetkan secara nasional.

Kemandirian pangan juga harus dicapai di tingkat daerah agar masing-masing wilayah mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Presiden menuturkan swasembada pangan nasional bukan sekedar mimpi jika masing-masing daerah mampu mengembangkan potensi lokalnya secara maksimal.

“Saya tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan. Setiap provinsi harus swasembada pangan. Setiap pulau harus bisa berdiri sendiri. Ini kunci kemerdekaan kita,” kata Prabowo.

Prabowo memberikan apresiasi atas capaian sektor pertanian yang dinilainya berada di jalur yang benar. “Kita sedang menuju pada kedaulatan pangan Indonesia. Sebentar lagi kita bisa dengan gagah menatap muka dunia," ujar Prabowo.

Ia meyakini Indonesia tidak hanya akan mandiri secara pangan, tetapi juga akan tampil sebagai pemain global dalam menjawab krisis pangan dunia. “Cita-cita kita tidak sekedar hanya swasembada pangan. Saya sangat yakin kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita bisa menjadi solusi bagi banyak negara yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan,” ujar Presiden.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional pada Januari–Juli 2025 mencapai 21,76 juta ton. Angka ini meningkat 14,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Produksi gabah kering giling (GKG) juga naik 14,93 persen menjadi 37,77 juta ton. Nilai Tukar Petani (NTP) pada Mei 2025 meningkat menjadi 121,15, mencerminkan daya beli dan kesejahteraan petani yang makin membaik.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan peningkatan produksi ini merupakan hasil dari kebijakan afirmatif yang diterapkan di sektor hulu, termasuk penambahan pupuk subsidi, bantuan alat mesin pertanian (alsintan), dan program pompanisasi yang digencarkan sejak awal tahun.

“Lonjakan produksi ini adalah hasil kerja konkret di lapangan sesuai arahan Presiden Prabowo. Produksi naik, stok kuat, dan petani untung. Ini sinyal positif bahwa swasembada pangan bukan lagi sekadar wacana, tapi sudah di depan mata,” ujar Amran.

Amran menambahkan, tingginya produksi padi turut memperkuat stok beras nasional yang kini mencapai lebih dari 4 juta ton. Angka ini tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Read Entire Article
Politics | | | |