Program Balik Kerja Bareng, BPKH Berangkatkan Ribuan Pemudik Kembali ke Perantauan

1 week ago 17

loading...

BPKH memberangkatkan pemudik kembali ke tempat perantauan setelah libur Hari Raya Idulfitri 2025. Foto/istimewa

YOGYAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji ( BPKH ) memberangkatkan pemudik kembali ke tempat perantauan setelah libur Hari Raya Idulfitri 2025 pada Minggu, 6 April 2025. Kegiatan yang digelar serentak di lima kota besar yakni, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Garut, dan Lampung ini merupakan bagian dari Program Balik Kerja Bareng BPKH 2025.

Di Yogyakarta, anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati secara langsung melepas keberangkatan para pemudik dari Balaikota Yogyakarta. Di Surabaya, anggota Badan Pelaksana BPKH Indra Gunawan memimpin pelepasan rombongan dari Masjid Agung Al Akbar.

Sementara itu di Garut, Anggota Badan Pelaksana BPKH H.M. Arief Mufraini melepas para peserta dari Sarana Olah Raga Adiwijaya. Sedang di Lampung, Anggota Badan Pelaksana BPKH Acep Riana Jayaprawira memimpin pelepasan dari Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila).

Terakhir di Solo, Deputi Bidang Kemaslahatan BPKH Miftahuddin memimpin acara pelepasan dari Asrama Haji Donohudan.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati menjelaskan bahwa Program Balik Kerja Bareng merupakan inisiatif BPKH untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang telah melaksanakan mudik ke kampung halaman.

“Kami ingin memastikan para pemudik dapat kembali ke tempat perantauan dengan aman dan nyaman untuk melanjutkan aktivitas mereka. Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami kepada masyarakat,” ujarnya dengan antusias saat melepas rombongan di Balaikota Yogyakarta, Selasa (8/4/2025).

Sulistyowati menyebut, pembiayaan Balik Kerja Bareng menggunakan hasil investasi atau nilai manfaat dari Dana Abadi Umat yang dikelola BPKH. Melalui Program Kemaslahatan ini menunjukkan komitmen BPKH untuk hadir dan memberikan manfaat langsung bagi umat, tidak hanya melalui pengelolaan dana haji, tetapi juga dalam mendukung kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia.

“Kami juga ingin memastikan nilai manfaat dari dana abadi umat yang kami kelola dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. nilai pokok dana abadi umat tetap kami jaga, dan yang digunakan adalah nilai manfaatnya,” ucapnya.

Read Entire Article
Politics | | | |