REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Kepergian Hamzah Sulaiman yang sudah menjadi tokoh ikonik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membawa duka mendalam bagi sanak keluarga, kerabat, dan juga para penggemar Raminten khususnya.
Kabar berpulangnya Hamzah Sulaiman pada Rabu (23/4/2025) pukul 22.34 WIB di RS Sardjito Yogyakarta ini awalnya disampaikan melalui akun resmi Instagram @houseoframinten.
“Selamat jalan kanjeng, terima kasih banyak atas segalanya. Engkau tidak hanya pemimpin bagi kami, tapi juga sebagai guru kami, panutan kami, dan seseorang yang telah berjasa bagi kami. Semoga di sana bahagia ya, kanjeng," tulis akun Instagram @houseoframinten.
Jenazah Hamzah Sulaiman disemayamkan di Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ) Yogyakarta. Dari pantauan di lokasi, sudah ada ratusan pelayat yang silih berganti dari pagi hingga siang hari ini mendatangi dan memadati rumah duka tersebut untuk menyampaikan duka cita sekaligus mendoakan kepergian sosok Raminten tersebut.
Karangan bunga duka cita pun ramai terpajang di lokasi rumah duka, salah satunya dari Wali Kota Yogyakarta.
Mewakili pihak keluarga, Tim Pengembangan Hamzah Batik, Parjirono Wijoyo menyampaikan jenazah akan disemayamkan di PUKJ sampai hari Sabtu (26/4/2025). Setelahnya akan dilakukan prosesi kremasi jenazah.
“Bapak Hamzah benar telah berpulang pada Rabu di RS Sardjito pukul 22.34 WIB. Segenap keluarga memohon doa dari masyarakat dan memohon doa untuk almarhum atas kesalahan dan khilaf,” kata Parjirono kepada wartawan di PUKJ Yogyakarta, Kamis (24/4/2025).
“Sampai Sabtu akan disemayamkan di rumah duka PUKJ ini kemudian dikremasi,” ujarnya menambahkan.
Parjirono menyampaikan sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Hamzah sempat menjalani dirawat di rumah sakit. Namun dia tak menjelaskan secara detail sakit apa yang diderita oleh tokoh Raminten tersebut.
“Beliau sebetulnya sakitnya sakit tua. Jadi beliau dirawat karena punya sakit gula. (Dirawatnya) sejak Senin pagi,” ungkapnya.
Dijumpai di lokasi, salah satu karyawan Hamzah Batik, Listiani (54), mengaku merasa terpukul dan berduka cita atas kepergian Hamzah Sulaiman.
Ia mengenang sosok Hamzah Sulaiman sebagai seorang pemimpin paling baik yang pernah ditemuinya. Selain itu, Listiani juga menilai bahwa Hamzah Sulaiman memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Tapi memang, semenjak sakit, beliau jarang ke toko. Saya juga sudah jarang ketemu belau karena saya sekarang kerja di bagian kantor, kalau dulu pas kerja di toko ya sering ketemu beliau," kata Listiani yang sudah berkerja di Hamzah Batik selama 34 tahun.