Said Abdullah Dorong Negara OKI Bersatu Hentikan Agresi Israel di Jalur Gaza

6 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, mendukung dunia Islam yang memiliki populasi lebih dari 2 miliar dan merupakan seperempat jumlah penduduk dunia telah menjadi kekuatan peradaban.

Sebagai kekuatan peradaban, kata dia, negara negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus mampu menjadi pelopor bagi perdamaian dunia dan tata dunia yang lebih baik.

Pernyataan disampaikan Said di Jakarta, Kamis (15/5/2025), sebagai respons atas Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), atau Konferensi Parlemen Negara Negara yang Tergabung dalam OKI yang ke-19. Pada putaran kali ini, DPR berperan sebagai penyelenggara konferensi yang digelar di Kompleks Gedung DPR Jakarta.

Kegiatan yang berlangsung 12 hingga 15 Mei 2025 inagurasinya secara resmi dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto selaku kepala negara dan Puan Maharani selaku Ketua DPR RI, 14 Mei 2025.

“Kita patut sedih, banyak negara negara berpenduduk muslim terlibat dalam pertikaian. Terbaru, Pakistan selaku anggota OKI terlibat perang dengan India,” kata dia sembari menekankan kebih menyedihkan lagi Palestina, mengalami pembumihangusan oleh Israel secara kejam. Bahkan bantuan kemanusiaan tidak bisa tersalurkan karena diblokade Israel.

Said menyatakan, dunia seolah lumpuh untuk mewujudkan kedaulatan dan kemerdekaan Palestina. Israel melakukan aksi aksi diluar perikemanusiaan terhadap warga Palestina, namun tidak ada hukuman apapun terhadap Israel, yang seharusnya dibawa ke meja hijau Mahkamah Internasional di Den Haag.

“Saya berharap konferensi PUIC merekomendasikan tuntutan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional,” kata dia.

BACA JUGA: Negara Islam yang Ditakuti Israel Ini Peringkat ke-4 Hasil Tes IQ Tertinggi Dunia

Melalui konferensi PUIC, yang dipimpin Mbak Puan ini, dirinya berharap Indoensia bisa mendorong agar pemerintah negara negara anggota OKI bisa bersatu. Menghentikan agresi militer Israel ke Palestina, dan memulihkan kembali peradaban yang damai di Palestina.

Said menyebutkan, dunia menghadapi persaingan ekonomi dan politik seperti perang tarif perdagangan telah merusak tatanan perdagangan global, perubahan iklim, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan ketegangan geopolitik.

Read Entire Article
Politics | | | |