Serangan Pahalgam, Membongkar Mesin Propaganda India terhadap Muslim

13 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Serangan baru-baru ini terhadap para turis di Pahalgam, sebuah wilayah yang indah dan paling termiliterisasi di dunia, secara signifikan menimbulkan beberapa pertanyaan.

Serangan di Pahalgam, Kashmir, yang dibingkai oleh pihak berwenang dan media India sebagai tindakan kekerasan brutal, layak mendapatkan investigasi yang netral dan bertanggung jawab yang dapat mengekspos narasi pro-India yang merongrong kedaulatan Pakistan dan menggambarkan hanya Muslim sebagai teroris, terutama Muslim Pakistan.

Waktu dan tempat kejadian juga memiliki pola yang sama, seperti yang diikuti oleh bangunan narasi lama India.

Seperti biasa, India secara sistematis menyebarkan serangan teror selama kunjungan-kunjungan penting untuk menarik perhatian dunia atas isu Kashmir, menggambarkan India sebagai korban terorisme lintas batas dan Muslim sebagai pelakunya.

Meskipun memberikan bukti nyata, media pemerintah India hanya beberapa menit setelah serangan tersebut langsung menuding Pakistan sebagai pelaku serangan teror di wilayah yang disebut sebagai Swiss mini di wilayah pendudukan India secara ilegal di Jammu dan Kashmir (IIOJK).

Bahkan dengan adanya 800 ribu tentara militer India, infrastruktur pengawasan termasuk drone, pos pemeriksaan biometrik, dan pemantauan elektronik, negara India telah gagal untuk memberikan satu pun bukti biometrik atau rekaman CCTV yang diduga terkait dengan Pakistan.

Kurangnya bukti independen dan non-konkret yang akan menghubungkan para tersangka penyerang dengan kelompok-kelompok yang disponsori oleh Pakistan semakin mengekspos propaganda yang disponsori oleh India terhadap Pakistan. Penggambaran Pakistan sebagai penyerang dan pelaku terorisme memiliki tujuan global dan domestik.

BACA JUGA: Abbas Gembosi Pejuang Gaza yang Korbankan Jiwa Raga, Akhir Keruntuhan Otoritas Palestina?

Secara global, India menutupi dosa-dosa dengan tuduhan dengan mengekspor isu-isu internal dengan permainan saling menyalahkan.

Dengan membingkai serangan teror sebagai teror yang disponsori asing, membungkam pertanyaan-pertanyaan tentang keluhan lokal, genosida di IIOJK, dan pendudukan ilegal di Jammu dan Kashmir oleh tentara India.

Read Entire Article
Politics | | | |