REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan bangunan sarana dan prasarana SMK Negeri Sukapura di Kabupaten Probolinggo untuk mendukung kawasan wisata Gunung Bromo.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilanjutkan pengguntingan untaian melati oleh Gubernur Khofifah didampingi Bupati Probolinggo dr. Muhammad Haris dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai di Kecamatan Sukapura, Sabtu.
"Peresmian sarana dan prasarana di SMKN Sukapura itu merupakan aspirasi warga yang ingin agar anak-anak di Sukapura bisa mendapat tambahan skill, terutama yang berfokus pada ketrampilan pendukung pariwisata di kawasan Gunung Bromo," katanya.
Beberapa bangunan yang diresmikan di kawasan Unit Sekolah Baru SMKN Sukapura yaitu tiga ruang kelas, tiga ruang laboratorium, gedung kantor, gedung bimbingan konseling dan gedung UKS. Ia mengatakan pembangunan SMKN Sukapura itu telah dimulai dan dilaksanakan sejak tahun 2020 dengan anggaran Rp 4,37 miliar dari APBD Jawa Timur.
"Sekolah itu sudah ada sejak lama, tetapi sebelumnya menumpang jadi satu di SD Ngadisari. Pembangunan gedung baru ini atas aspirasi warga untuk menambah ketrampilan anak-anak utamanya bidang perhotelan dan kuliner," katanya.
Kedua jurusan tersebut, lanjut dia, yang paling populer, dibutuhkan juga paling sesuai dengan kondisi di sekitar sekolah yang masih dalam kawasan Wisata Gunung Bromo.
Terkait operasional sekolah, Khofifah mengatakan bahwa sekolah itu akan mulai digunakan pada Juni mendatang. Hal itu mengingat diperlukan waktu untuk pemindahan berbagai peralatan praktik di gedung lama sekaligus bersamaan dengan pelaksanaan Sistem Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2025-2026.
"Mungkin di bulan Juni karena Mei masih dilakukan penerimaan siswa baru. Jadi nanti bisa dilakukan pengenalan sekolah sekaligus alat-alat sesuai dengan jurusannya," tuturnya.
Selain pembangunan gedung, rencananya Pemprov Jatim juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp657.937.500 dari APBD untuk membangun utilitas dasar berupa pembangunan 12 bilik toilet sebagai kelengkapan sarana dan prasarana di SMKN Sukapura.
Tak hanya penyediaan sarana prasarana, keberlangsungan produktivitas siswa SMKN Sukapura juga menjadi perhatian Gubernur Khofifah. Secara khusus, ia meminta Bupati Probolinggo M. Harris untuk membangun kerja sama antara SMKN Sukapura dengan pemilik-pemilik hotel di sekitar.
"Jadi di sini sudah ada alat yang memungkinkan memberikan layanan pencucian sprei linen atau silk (sutra) yang sangat cepat. Hanya lima menit untuk pengeringan 90 persen," katanya.
Melalui kerja sama tersebut, diharapkan bisa menjadi pemberdayaan bagi seluruh siswa untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di daerahnya.
"Kalau anak-anak ini dilatih lebih advance, dan kami sudah siap membuka pasar dengan hotel di sekitar sini, sehingga membutuhkan dukungan dari Bupati untuk melihat pasarnya seperti apa, dan alatnya bisa ditambah," katanya.
Gubernur Khofifah juga berharap agar berbagai upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di daerah bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau market di sekitarnya.
Ia mencontohkan di kawasan wisata Bromo selain jurusan perhotelan dan kuliner bisa dilakukan pendalaman untuk jurusan seni budaya. Utamanya yang spesifik terhadap budaya Tengger.
"Jangan sampai membuka jurusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Misal jurusan seni budaya yang langsung merging dengan kebutuhan pasar dan kebutuhan pengenalan terhadap budaya tengger," tuturnya.
Dengan hal itu, baik wisatawan domestik maupun asing mereka bisa mendapatkan pengayaan selain alam yang luar biasa juga pengayaan budaya Tengger yang akan mereka dapatkan.
Sementara itu, ungkapan bahagia juga disampaikan salah seorang siswa SMKN Sukapura. Amara, seorang siswi kelas X (Sepuluh) jurusan perhotelan mengaku senang karena nantinya bisa menempati gedung sekolah yang baru. "Saya sangat senang, karena di gedung yang baru sangat luas dan suasananya lebih sejuk dari sebelumnya," ucapnya.
sumber : Antara