Suporter Tim Tamu di Liga Indonesia Masih Dilarang ke Stadion

1 day ago 5

Suporter Persib Bandung menyalakan flare saat merayakan juara BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/5/2025). Persib Bandung berhasil menjuarai BRI Liga 1 dengan raihan 69 poin usai berhasil menang melawan Persis Solo dengan skor 3-2. Pada gelaran BRI Liga 1 musim 2024-2025, Persib Bandung berhasil mencetak sejarah sebagai klub yang meraih gelar juara back to back.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan larangan suporter tim tamu di sepak bola Indonesia diperpanjang, setelah sebelumnya larangan itu berlaku dua tahun sejak tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

Larangan kehadiran suporter tim tamu seharusnya berakhir pada tahun ini. Namun perpanjangan hukuman ini membuat kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk Liga 1 Indonesia, masih tanpa geliat suporter tim tamu.

"Belum (diizinkan suporter tim tamu hadir). Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana. Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa nggak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment," kata Erick ditemui awak media setelah berakhirnya Kongres Biasa PSSI 2025 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Erick mengungkapkan diperpanjangnya larangan ini adalah karena ulah oknum suporter Persib Bandung yang "bereaksi berlebihan" saat merayakan juara back-to-back Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei lalu.

Kala itu, oknum suporter Persib menyalakan flare dan petasan, hingga membuat laga melawan Persis Solo itu terhenti dua kali. Pelatih Persib Bojan Hodak dan sejumlah pemain sempat memohon untuk menghentikan aksi tidak terpuji itu, tapi tidak digubris.

Hal ini membuat seisi stadion ditutupi oleh asap dan karena tak memungkinkan lagi melanjutkan laga, wasit Rio Permana Putra menghentikan pertandingan, walaupun laga masih menyisakan empat menit.

Kondisi lapangan yang semakin berkabut karena ditutupi oleh asap, membuat seremonial juara juga sempat tertunda. Pesta juara Persib itu juga semakin ternoda setelah suporter berbondong-bondong turun dan masuk ke lapangan. Situasi ini membuat fasilitas di Stadion GBLA rusak .

"Saya di sini karena kepercayaan FIFA dan pemerintah setelah peristiwa besar Kanjuruhan. Liga masih terjadi hal-hal, tapi tidak bisa salahkan klub dan liga saja. Kita harus introspeksi, suporter introspeksi, contoh ya lihat di Bandung kemarin. Akhirnya rugi dan yang paling sedih kemarin ada perwakilan FIFA," jelas Erick.

"Akhirnya keputusan FIFA apa, yang tadinya (hukuman larangan kehadiran suporter tim tamu) dua tahun, jadi diperpanjang. Jadi sedih," kata dia.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |