Tak Mudah Gerakkan Jamaah Haji, Koordinasi dengan 8 Syarikah Tantangan Tersendiri

1 day ago 5

Oleh : Ahmad Dumyathi Bashori*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Rabu pagi tanggal 4 Juni 2025-8 Zulhijjah 1446 H, ratusan ribu jamaah haji Indonesia mulai bergerak dari Makkah menuju Arafah dengan lebih kurang 3.000 bu. Mereka diberangkatkan dari wilayah Syisyah (52 hotel), Syisyah Raudhah (68 hotel), Jarwal (32 hotel), dan Misfalah (54 hotel). Perjalanan yang ditempuh jamaah antara Makkah-Arafah diperkirakan sekitar 24 km. Ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji 2025 ini yaitu Arafah, Muzdalifah dan Mina yang biasa disingkat Armuzna.

Sehari sebelumnya, Selasa sore 03/6/2025), para personel Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Bandara selaku penanggungjawab pelayanan Arafah telah bergerak menuju Arafah sebagai tempat wukuf tersebut guna memastikan semua persiapan penyambutan kedatangan ratusan ribu jamaah haji Indonesia yang akan membanjiri Arafah telah dilakukan.

Banyak yang perlu mereka pastikan saat ini walau terus diupdate oleh syarikah-syarikah (8 syarikah) dan bahkan Kepala Satuan Operasi (Kasatops) Armuzna , Kolonel Harun Arrasyid dan semua jajaran PPIH di bawah Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah mensurvei kondisi di lapangan beberapa hari sebelumnya.

Mereka pun sudah lakukan gladi bersih aspek pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji. Semua persiapan telah sesuai dengan harapan seperti tenda-tenda, AC dalam tenda, karpet-karpet, kipas di luar tenda, dapur penyediaan makan ready-to-eat, 8 pos yang ditempatkan dekat jamaah dan beragam fasilitas lainnya yang dijanjikan saat wukuf dilangsungkan, kendati PIC pelayanan Arafah yang singkat itu dikendalikan oleh PPIH Daker Bandara.

Kendati demikian seluruh persiapan yang dilakukan oleh petugas PPIH, 8 syarikah dan seluruh stake-holders, tetapi operasional Armuzna ini tetap penuh dengan beragam tantangan.

Tantangan Arafah

Pertama, seperti biasa, pendorongan ratusan ribu jamaah haji Indonesia menjadi awal perjalanan yang cukup melelahkan bagi jamaah haji. Maklum, kepadatan pergerakan ribuan bus dari seluruh penjuru Makkah bergerak menuju titik yang sama yaitu Arafah dengan luas sekitar 10,4 km2 dan berjarak 24,5 km dari Kota kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut.

Bila tahun 2024 dan sebelumnya, pengendalian pendorongan ratusan bus oleh satu Syarikah dan sekarang dilakukan oleh 8 Syarikah (multi-syarikah), bagaimana kompleksitasnya pendorongan sekitar 3.000 bus yang digunakan mentransportasi 221.000 jamaah haji Indonesia yang dikendalikan oleh 8 Syarikah.

Read Entire Article
Politics | | | |