Terungkap Perangkat Elektronik dan Cara Kerja Sindikat Joki UTBK di Universitas Jember

13 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Pihak Universitas Jember (Unej) mengamankan sejumlah perangkat elektronik yang diduga menjadi bagian sindikat perjokian Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025. Pihak Unej juga sudah memberikan sanksi tegas kepada pegawai honorer FEB yang terlibat dalam kecurangan UTBK SNBT 2025.

"Kami sudah menemukan perangkat proxy tersembunyi terdiri atas dua mini personal computer (PC), satu router, dan uninterruptible power supply (UPS) dalam kardus printer yang diduga digunakan untuk akses masuk ke komputer peserta UTBK," kata Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pusat UTBK Unej Prof. Bayu Taruna di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2025).

Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) merilis informasi terjadinya kecurangan UTBK SNBT terjadi di Unej yakni potensi adanya upaya remote access terhadap PC/komputer peserta ujian di salah satu lokasi UTBK SNBT 2025 di kampus Unej. Panitia Pusat SNPMB mengingatkan panitia di Unej pada 23 April 2025 tentang potensi adanya upaya remote access terhadap komputer peserta ujian di salah satu lokasi UTBK SNBT 2025 di kampus tersebut, sementara pelaksanaan UTBK SNBT dilaksanakan pada 23 April-3 Mei 2025

"Kami langsung melacak sumber remote access itu pada hari pertama ujian dan berencana menangkap tangan pelaku perjokian, namun sumber tersebut sudah mematikan perangkatnya pada pukul 16:00 WIB, sehingga kami tidak bisa melacaknya," tuturnya.

Pada hari kedua pelaksanaan UTBK, tim bergerak kembali dan mencari sumber yang mencoba mengakses komputer peserta dan akhirnya ditemukan di salah satu ruangan yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan lokasinya berada di atas lemari.

"Perangkat proxy terdiri atas dua mini PC, satu router, dan UPS dalam kardus printer diletakkan di atas lemari dan diapit oleh dua printer yang tidak digunakan, sehingga lokasinya tersembunyi untuk mengelabui orang lain," katanya.

Bayu yang juga pakar TIK itu menduga bahwa perangkat elektronik tersebut bisa jadi bagian dari sindikat perjokian karena sudah diletakkan di ruangan administrasi FEB oleh oknum pegawai honorer tersebut sejak Oktober 2024.

"Aplikasi yang ditanam di proxy itu dibuat pada 2019 dan harga satu paket perangkat itu lebih dari Rp 10 juta. Kami tanya kepada pegawai honorer yang memasang perangkat itu di FEB, ternyata yang bersangkutan sudah menerima dalam bentuk rakitan seperti itu, sehingga sangat rapi dan terencana," ujarnya.

Ia menjelaskan pihak TIK UTBK Unej juga melakukan pengecekan arah IP (Internet Protocol)-nya dan pemegang remote access itu mengarah ke Kota Surabaya, sehingga yang bisa melacaknya adalah pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika yang sekarang berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)

"Sudah dipastikan ada unsur kesengajaan dan memang hal itu direncanakan jauh-jauh hari untuk melakukan perjokian UTBK SNBT melalui remote access dari pihak luar ke komputer peserta. Bisa jadi tidak hanya terjadi di Unej, namun PTN lainnya," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan aplikasi klien dan aplikasi server, sehingga setelah UTBK selesai akan dilakukan simulasi proxy tersebut dengan menghubungkan server dengan komputer klien atau penerima untuk mengetahui mekanisme remote perjokian.

Pihak Unej juga sudah memberikan sanksi tegas kepada pegawai honorer FEB yang terlibat dalam kecurangan UTBK SNBT 2025 berupa pemecatan dan tidak bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sedangkan untuk peserta langsung didiskualifikasi.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |