Tips Sehat Menyantap Satai Saat Idul Adha, Hindari Risiko Kesehatan

12 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menyantap satai kambing, sapi, atau aneka olahan daging bakar menjadi tradisi tak terpisahkan dari perayaan Idul Adha di Indonesia. Namun di balik kelezatannya, ada ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai jika konsumsinya tidak disertai pengolahan yang tepat dan bijak.

Pakar gizi dari Universitas Airlangga, dr Ni Luh Ayu Megasari, menjelaskan bahwa proses pembakaran daging dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

"HCA terbentuk saat asam amino, glukosa, dan kreatin dalam daging bereaksi pada suhu tinggi. Sementara PAH muncul dari asap yang dihasilkan oleh lemak yang menetes ke bara api," ungkap Ayu dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (6/6/2025).

Kedua senyawa ini dikenal sebagai potensial karsinogen-zat yang bisa memicu kanker bila dikonsumsi dalam jangka panjang, terutama bila dikombinasikan dengan faktor risiko lain seperti pola makan tinggi lemak, merokok, polusi, atau riwayat kanker dalam keluarga.

Meski berisiko, bukan berarti masyarakat harus menghindari daging kurban sepenuhnya. Dr Ayu menekankan pentingnya pola konsumsi yang berimbang dan bijak, dengan beberapa langkah pencegahan berikut:

1. Sertakan sayuran segar

Serat dan antioksidan dalam sayuran seperti kol, tomat, daun pepaya, dan mentimun dapat membantu menetralkan efek radikal bebas dan memperlambat penyerapan lemak. Jadi sertakan sayuran di menu sate Anda yah.

2. Hindari bagian yang gosong

Ayu menjelaskan bahwa daging yang terlalu hangus mengandung kadar HCA dan PAH tertinggi. Agar lebih sehat sebaiknya hindari mengonsumsi bagian daging yang gosong.

3. Marinasi dengan bumbu alami

Sebelum dibakar, satai disarankan dimarinasi dengan bahan alami. Marinasi dengan bawang putih, jahe, jeruk nipis, atau kunyit terbukti bisa mengurangi pembentukan senyawa berbahaya saat proses pemasakan.

4. Pilih teknik memasak yang lebih aman

Sebaiknya pilih cara memasak yang lebih sehat seperti merebus, menumis, atau slow cooking. Metode ini lebih disarankan dibanding membakar langsung di atas bara api, karena bisa mengurangi risiko zat berbahaya yang muncul dari proses pembakaran.

Namun jika tetap ingin membakar, pastikan suhu stabil dan hindari api langsung dari lemak yang menetes ke bara guna mengurangi risiko zat berbahaya.

Read Entire Article
Politics | | | |