2 hours ago
2
Home > News Wednesday, 24 Sep 2025, 13:21 WIB
Uji coba rekayasa lalu lintas itu dinilai berhasil mengurangi kemacetan di Jalan TB Simatupang.
Pengendara terjebak kemacetan saat melintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta. (Dok Republika)JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk melanjutkan rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang hingga akhir Oktober. Menurut dia, rekayasa lalu lintas itu telah dilakukan sejak Senin (22/9/2025).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memastikan rekayasa lalu lintas dengan membuka satu lajur di Gerbang Tol Fatmawati 2 hingga Exit Tol Pondok Indah dilanjutkan hingga akhir Oktober 2025. Pasalnya, uji coba rekayasa lalu lintas itu dinilai berhasil mengurangi kemacetan di Jalan TB Simatupang.
"Sudah (dapat persetujuan Kementerian PU dan BPJT), karena sudah langsung dieksekusi kemarin sore," kata dia di Gedung DPRD Provinsi Jakarta, Selasa (23/9/2025). Menurut dia, operasional rekayasa lalu lintas itu akan diterapkan seperti saat uji coba dilakukan, yaitu pada pukul 17.00-20.00 WIB. Pembukaan gerbang tol secara gratis itu berlaku setiap Senin hingga Jumat.
Syafrin menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi terakhir, volume kendaraan per kapasitas di Jalan RA Kartini meningkat 18,6 persen selama uji coba rekayasa dilakukan. Tak hanya itu, kecepatan rata-rata di ruas jalan itu juga meningkat 15,9 persen. Sementara untuk peningkatan kapasitas karena adanya penambahan satu lajur di sisi tol meningkat 26 persen.
"Artinya dengan volume lalu lintas, kemudian perhitungan secara matematis tadi, itu keseluruhannya membaik," ujar Syafrin.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, pelaksanaan uji coba itu cukup efektif untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalan TB Simatupang setiap sore hari. Dengan dibukanya satu lajur jalan tol itu secara gratis, banyak kendaraan roda empat yang memanfaatkannya, sehingga volume kendaraan di Jalan TB Simatupang berkurang.
"Jadi, saya sudah melakukan rapat secara khusus dengan Dinas Perhubungan, Asisten Pembangunan, yang mereka sudah memberikan data. Data terakhir kemarin, mobil yang masuk itu lebih dari 750 (unit)," kata dia di Jakarta, Ahad (21/9/2025).
