Home > Shipping Wednesday, 16 Jul 2025, 15:30 WIB
Dampak tarif ini sangat besar baik bagi sektor maritim dan logistik laut.

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Presiden Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor 100% terhadap Rusia dan negara mitra dagangnya jika tidak ada kesepakatan damai terkait Ukraina dalam 50 hari ke depan. Kebijakan ini berpotensi mengguncang perdagangan laut global dan sistem logistik maritim internasional.
Berikut adalah pemaparannya, seperti dilansir oleh Republika:
Dampak terhadap Rantai Logistik Laut
- Gangguan Jalur Perdagangan: Tarif sekunder dapat menargetkan negara mitra Rusia seperti Tiongkok, India, Brasil, dan Turki. Ini akan memicu peralihan rute kapal dan mitra dagang demi menghindari biaya tinggi.
- Penurunan Volume Kargo: Biaya impor yang meningkat dapat menekan permintaan barang, berdampak langsung pada utilisasi kapal, tarif angkut, dan profitabilitas operator, khususnya di segmen bulk dan peti kemas.
- Ketegangan Aliansi Kapal: Aliansi pelayaran global bisa terpecah akibat penghindaran terhadap armada terkait Rusia/Tiongkok, memicu realokasi kapasitas dan mitra baru.
- Tekanan pada Pelabuhan: Lonjakan pengapalan sebelum tenggat waktu dapat menimbulkan kemacetan, sementara pelabuhan yang melayani kargo Rusia bisa mengalami penurunan throughput.
Implikasi Tambahan
- Pasar Bulk dan Tanker: Rusia merupakan eksportir besar bijih, baja, dan energi. Rute kapal tanker dan kargo curah seperti Supramax atau Panamax diprediksi terdampak parah.
- Logistik Militer NATO: Pengiriman senjata AS ke Ukraina via kapal ro-ro dan breakbulk meningkat tajam, menambah tekanan pada pelabuhan Jerman, Polandia, dan Baltik.
Ancaman tarif Trump mempertegas keterkaitan antara geopolitik dan maritim. Pelaku industri pelayaran kini dihadapkan pada lanskap yang penuh ketidakpastian dan perlu adaptasi cepat—baik dalam kontrak, rute, maupun kepatuhan sanksi.