Usai Bertemu Paul Keating, Prabowo Bertolak Kembali ke Tanah Air

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Australia periode 1991-1996 Paul Keating di hotel tempatnya bermalam selama di Sydney, Rabu (12/11/2025) sore waktu setempat. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, dengan pembahasan yang mencakup berbagai isu strategis di bidang hubungan internasional, ekonomi, serta geoekonomi dan geopolitik kawasan.

Usai pertemuan, Prabowo menyampaikan kesan positif terhadap diskusi yang berlangsung. Menurut RI 1, Paul Keating merupakan sosok berpengalaman dengan pandangan yang tajam terhadap dinamika global.

"Saya kira sangat bagus. Beliau sangat berpengalaman. Pemikiran-pemikiran Beliau sangat jernih. Pengalaman Beliau sangat banyak. Jadi saya, apa ya, saya merasa banyak sekali saya dapat dari pemikiran-pemikiran beliau," ujar Prabowo kepada awak media.

Prabowo mengungkapkan, sejumlah topik dibahas bersama Paul Keating. Di antaranya, mencakup persoalan-persoalan strategis lintas sektor. "Ya, di bidang hubungan internasional, di bidang ekonomi, di bidang geoekonomi, geopolitik. Banyak sekali," kata Prabowo didampingi Menlu Sugiono dan Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani.

Pertemuan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan Prabowo di Australia. Dia menegaskan, Indonesia dan Australia memiliki kepentingan bersama untuk mempererat hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

"Saya kira sangat baik, ya. Kita harus tahu bahwa kita bertetangga dan Indonesia berkepentingan punya hubungan baik sama Australia. Demikian sebaliknya, kalau kita bekerja sama dengan baik di semua bidang, ini akan membawa manfaat yang sangat besar untuk kedua negara dan untuk kawasan kita semuanya," ucap Prabowo.

Sesudah agenda itu, Prabowo bertolak kembali ke Tanah Air dari Australia, pada Rabu malam waktu setempat. Keberangkatan itu mengakhiri kunjungan kenegaraan di negeri Kanguru selama sehari.