Viral Pedagang Nangis karena Banyak Pungutan, Aparat Gabungan Gelar Razia Premanisme

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Viral video pedagang menangis karena banyaknya pungutan yang harus dibayarnya. Kejadian itu dialami pedagang di Pasar Sandang Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Dalam rekaman video yang beredar, terdengar tangisan seorang perempuan, yang diduga adalah pedagang, sambil memperlihatkan sejumlah karcis pungutan. Meski pungutan itu masing-masing hanya tertulis Rp 2.000, namun jumlahnya ada sembilan karcis dan lima pungutan lainnya yang tidak berkarcis.

Menanggapi video itu, aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, hingga Satpol PP Kabupaten Indramayu pun bergerak cepat. Petugas melakukan razia preman di wilayah tersebut.

Kegiatan dipimpin oleh Kpaolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, yang diwakili Kabag Ops Polres Indramayu, Kompol Eko Susilo, didampingi Kapolsek Jatibarang, Kompol Darli. Hadir pula Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, bersama jajaran Forkopimcam setempat serta puluhan personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP.

Hasilnya, ada 21 orang diduga melakukan pungutan liar yang diamankan dalam operasi gabungan tersebut. Operasi itu dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Rabu (14/5/2025) kemarin.

“Kegiatan ini merupakan bentuk respons cepat Polri terhadap keluhan masyarakat terkait karcis retribusi dan pungutan lainnya yang membuat pedagang resah. Saat ini,  21 orang kami amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kapolres melalui Kapolsek Jatibarang, Kompol Darli.

Menurutnya, sebagian oknum yang diamankan diduga melakukan pungutan secara perseorangan. Namun, ada pula yang mengatasnamakan organisasi tertentu pada karcis yang mereka keluarkan. “Untuk memastikan legalitas pungutan tersebut, kami akan dalami bersama Tim Saber Pungli Kabupaten,” kata Darli.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno mengatakan, tindakan itu  merupakan implementasi dari arahan Presiden RI untuk memberantas praktik premanisme dan pungli yang meresahkan masyarakat.

“Polri bersama TNI dan Pemerintah Daerah mendukung penuh upaya pemberantasan premanisme dan pungutan liar. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, khususnya para pedagang,” kata Tarno, Kamis (15/5/2025).

Tarno juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga lingkungan, termasuk aspek keamanan dan ketertiban. “Masyarakat bisa memanfaatkan layanan Lapor Pak Kapolres – Siap Mas Indramayu melalui WhatsApp di 081999700110 atau call center 110. Partisipasi aktif warga sangat kami harapkan untuk menjaga keamanan wilayah bersama-sama,” katanya.

Read Entire Article
Politics | | | |