Airlangga Sebut Prabowo Bakal ke AS untuk Sepakati Perjanjian Tarif

2 hours ago 4

Presiden Donald Trump bersama Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT perdamaian Timur Tengah di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia dan Amerika Serikat menargetkan penandatanganan Agreement on Reciprocal Tariff (ART) pada akhir Januari 2026. Target tersebut dibahas dalam pertemuan Indonesia dengan United States Trade Representative (USTR) di Washington, D.C.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, seluruh isu utama dan teknis dalam perjanjian telah disepakati kedua negara. “Seluruh isu substansi yang telah diatur dalam dokumen ART pada prinsipnya telah dapat disepakati oleh kedua belah pihak, baik isu utama maupun isu teknis,” kata Airlangga dalam Taklimat Media yang digelar secara daring, Selasa (23/12/2025).

Tahapan berikutnya adalah penyelarasan bahasa hukum melalui proses legal drafting dan clean up dokumen. Proses ini dijadwalkan berlangsung pada pekan kedua Januari 2026 dan ditargetkan rampung dalam satu pekan.

Airlangga menyebut penandatanganan perjanjian direncanakan dilakukan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Diharapkan sebelum akhir Januari 2026 dokumen dapat disiapkan untuk ditandatangani secara resmi,” ujarnya.

Perjanjian ART merupakan kelanjutan dari kesepakatan 22 Juli lalu yang menurunkan tarif produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Indonesia juga memperoleh tarif khusus untuk produk ekspor unggulan seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan kakao.

Kebijakan tarif tersebut berdampak langsung pada sektor padat karya di dalam negeri. Airlangga menyebut sektor-sektor terdampak menyerap sekitar lima juta tenaga kerja.

Selain tarif, Indonesia juga berkomitmen membuka akses pasar bagi Amerika Serikat dengan mengurangi hambatan non-tarif. Pemerintah mendorong komitmen tersebut melalui deregulasi, termasuk pembentukan satuan tugas deregulasi.

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Indroyono Soesilo mengatakan, KBRI Washington mulai menyiapkan agenda kunjungan Presiden ke Amerika Serikat. Persiapan tersebut dilakukan sambil menunggu arahan resmi dari Jakarta.

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan perjanjian ini tidak membatasi kebijakan nasional Indonesia. “Tidak ada kebijakan Indonesia yang dibatasi oleh perjanjian ini,” katanya.

Ia juga memastikan perundingan hanya mencakup kerja sama dagang.

“Tidak ada pembahasan kesepakatan lain di luar Agreement on Reciprocal Trade ini,” sambungnya.

Read Entire Article
Politics | | | |