REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank bjb kembali menunjukkan kinerja yang baik sepanjang 2025. Melalui rangkaian agenda Earnings Call 3Q 2025 dan Public Expose 2025 yang digelar pada 29 Oktober 2025, hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama bank bjb Yusuf Saadudin, Direktur Keuangan bank bjb Hana Dartiwan, Direktur Konsumer & Ritel bank bjb Nunung Suhartini, Direktur Korporasi & UMKM bank bjb Mulyana, Direktur Operasional & Teknologi Informasi bank bjb Ayi Subarna, serta Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Herfinia.
Jajaran manajemen memaparkan capaian kinerja hingga posisi September 2025 yang mencerminkan kinerja solid dan efisien, fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan sinergi grup.
Arah kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia memberikan momentum positif bagi bank bjb untuk memperkuat daya saing dan profitabilitas bisnis. Salah satu langkah utama yang ditempuh bank bjb adalah efisiensi biaya dana di mana dampaknya tecermin pada kuartal IV 2025 dan optimal pada kinerja penuh 2026.
Selain itu, bank bjb terus mendorong penghimpunan dana ritel dan kerja sama pengelolaan payroll untuk memperkuat struktur pendanaan yang efisien dan berkelanjutan. Upaya tersebut dibarengi penguatan margin melalui manajemen loan pricing yang adaptif terhadap dinamika pasar.
Selain ekspansi pada kredit konsumer yang merupakan captive market, bank bjb pun akan tumbuh dengan fokus pada rantai nilai ekosistem daerah, BUMD, serta program prioritas pemerintah.
Secara konsolidasi, total aset bank bjb tumbuh 2,8 persen menjadi Rp 215,9 triliun. Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi tercatat Rp 160,2 triliun dan penyaluran kredit termasuk pembiayaan meningkat 3,5 persen menjadi Rp 142,9 triliun.
Rasio LDR terjaga di angka 85,3 persen, menunjukkan keseimbangan yang sehat antara likuiditas dan penyaluran kredit.
Untuk laporan laba rugi , melalui pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih prudent, optimalisasi potensi-potensi fee based income, sejalan dengan efisiensi dalam kegiatan operasional sehingga laba konsolidasi sebelum pajak tercatat Rp 1,37 triliun.
Dalam penguatan digitalisasi, bank bjb menghadirkan KGB Pisan (Pinjaman ASN), produk digital loan yang menyalurkan kepada lebih dari 5.800 debitur hanya dalam satu tahun.
Produk ini menjadi terobosan digital dengan proses kredit tanpa interaksi fisik dan waktu persetujuan lebih optimal. Ke depan, cakupan layanan akan diperluas untuk pengajuan kredit baru.
Sebagai entitas pengendali grup, bank bjb memperkuat sinergi dengan tiga bank anak dan dua lembaga keuangan non-bank untuk membuka ruang pertumbuhan baru untuk peningkatan kinerja.
Ke depan, sinergi antarentitas akan terus diperkuat melalui kolaborasi produk dan skema sharing fee untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas grup secara berkelanjutan.
Bank bjb menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip keberlanjutan. Hingga September 2025, portofolio pembiayaan hijau mencapai Rp 15,2 triliun, dengan fokus pada sektor lingkungan, UMKM hijau, dan transportasi rendah emisi.
Selain itu, penerbitan Sustainable Bond senilai Rp 1 triliun menjadi bukti nyata keseriusan bank bjb dalam memperkuat pendanaan hijau dan mendukung agenda ekonomi berkelanjutan nasional.

3 hours ago
2








































