Banjir Karangan Bunga Warnai Milad ke-112 Mathlaul Anwar dan Groundbreaking Masjid UNMA

8 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG – Kompleks Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten di Cikaliung, Pandeglang, berubah menjadi lautan bunga pada Sabtu (26/4/2025). Puluhan karangan bunga ucapan selamat memenuhi setiap sudut, menyambut peringatan Milad ke-112 Hijriyah Mathla’ul Anwar (MA), organisasi keagamaan dan pendidikan Islam yang telah menjadi pilar peradaban sejak 1916.

Acara yang mengusung semangat “Menata Umat, Merekat Bangsa” ini dirangkai dengan Halal Bihalal Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) dan peletakan batu pertama pembangunan masjid kampus UNMA, menandai babak baru dalam perjalanan panjang organisasi ini.

Dalam suasana Syawal 1446 H yang penuh kehangatan, ratusan tamu dari kalangan tokoh nasional, pejabat, ulama, akademisi, hingga kader muda MA memadati Aula Gedung Serba Guna (GSG) Irsyad Djuwaeli. Banjir karangan bunga dari pemerintah, DPR RI, perusahaan swasta, hingga komunitas lokal menjadi saksi bisu betapa besar penghormatan terhadap MA, yang lahir di Menes, Pandeglang, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Sejak tiga hari sebelum acara, karangan bunga mulai berdatangan, menghiasi pintu masuk, halaman aula, hingga area sekitar lokasi groundbreaking masjid. Ketua pelaksana acara, Nur Aziz Hakim, memperkirakan jumlahnya mencapai 80-120 buah pada hari pelaksanaan, dengan potensi bertambah hingga dua hari ke depan. “Bunga-bunga ini datang dari berbagai pihak—pengurus wilayah MA, pemerintah daerah, instansi vertikal, hingga masyarakat. Ini bukti MA dicintai dan dihargai,” ujar Aziz Hakim kepada wartawan, Sabtu siang.

Karangan bunga tersebut tak hanya berasal dari internal MA, tetapi juga dari tokoh nasional, DPRD Banten, serta perusahaan seperti PT PLN dan KSI turut mengirimkan ucapan selamat. Komunitas lokal dari Menes, tempat kelahiran MA, juga tak ketinggalan menyumbangkan karangan bunga yang sarat makna, mengenang perjuangan para pendiri. “Setiap karangan bunga adalah doa dan amanah untuk terus berkontribusi bagi umat,” kata Prof. Dr. Andriansyah, M.Si., Rektor UNMA, dengan raut penuh syukur.

Refleksi Sejarah Mathla’ul Anwar

Prof. Dr. Andriansyah, M.Si., Rektor UNMA Banten, membuka acara dengan penekanan pada warisan perjuangan MA:

"Selama 112 tahun, Mathla'ul Anwar telah menjadi pelopor pembangunan peradaban melalui pendidikan. Momen ini harus kita jadikan titik tolak untuk memperkuat kontribusi bagi umat dan bangsa." Sambutan ini disambut tepuk tangan meriah ratusan hadirin.

Mathla'ul Anwar, yang didirikan pada tahun 1334 H (1916 M) di Menes, Pandeglang, Banten, telah menorehkan sejarah panjang dalam memajukan pendidikan, dakwah, dan kemasyarakatan sosial.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBMA, KH Embay Mulya Syarief, menekankan bahwa Milad ke-112 ini bukan sekadar perayaan, melainkan momentum untuk mengenang jasa para pendiri dan memperkuat peran organisasi di tengah dinamika zaman.

KH Embay Mulya Syarief menyampaikan pidato bernas yang mengingatkan pada akar sejarah: "Mathla'ul Anwar lahir sebelum Indonesia merdeka. Para pendiri kita tidak hanya berjuang melawan penjajah, tetapi juga membangun fondasi bangsa melalui pendidikan dan dakwah."

Beliau kemudian mengumumkan proyek strategis: "Hari ini kita akan meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Kampus UNMA Banten yang akan menjadi mercusuar peradaban Islam. Kami membuka kesempatan bagi semua pihak untuk turut berkontribusi melalui wakaf."

Acara peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh sejumlah tokoh, termasuk Ketua Majelis Amanah KH Ahmad Sadeli Karim, KH Embay Mulya Syarief, Anggota DPR RI H. Arif Rahman, Anggota DPD RI KH Abdul Hakim, Staf Ahli Kementerian Pendidikan Moch Abduh, dan Rektor UNMA Prof. Dr. Andriansyah.

“Masjid ini akan menjadi simbol kebersamaan dan dedikasi kami untuk umat. Kami membuka pintu bagi siapa saja yang ingin bersedekah untuk pembangunan ini,” tambah KH Embay, disambut tepuk tangan meriah.

Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Tokoh

Bupati Pandeglang, Hj. Dewi Setiani, S.Sos., MA, yang hadir bersama Wakil Bupati Iing Andri Supriadi, menyampaikan dukungan penuh untuk pembangunan masjid tersebut. “Mathla'ul Anwar telah memberikan kontribusi luar biasa di bidang pendidikan. Pemerintah Kabupaten Pandeglang siap mendukung sarana dan prasarana, termasuk pembangunan masjid ini,” ujarnya. Meski tidak dapat menghadiri peletakan batu pertama karena agenda lain, Bupati Dewi menyerahkan donasi awal sebagai wujud komitmen.

Anggota DPR RI H. Arif Rahman, yang mengaku sebagai putra asli Menes dan bagian dari keluarga besar Mathla'ul Anwar, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya. “Saya lahir dan besar di lingkungan Mathla'ul Anwar. Selamat Milad ke-112, semoga MA terus jaya. Saya juga berkontribusi untuk masjid ini, mengikuti langkah Ibu Bupati,” katanya sambil meminta maaf lahir dan batin dalam suasana Syawal 1446 H.

Hadir pula tokoh-tokoh seperti Dirut PLN IP, Iip Arief Budiman Direktur KSi, General Manager PT PLN Indonesia Power (IP) PGU Suralaya Irwan Edi Syahputra Lubis, General Manager (GM) PLTU 2 Labuan Wisnu Kurniawan yang turut memberikan ucapan selamat dan dukungan. Kehadiran mereka, bersama lebih dari ratusan undangan terhormat menambah kemeriahan acara.

Potong Tumpeng Simbol Syukur

Acara yang dirangkai dengan sesi testimoni tokoh, Halal Bihalal, dan potong tumpeng oleh Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief menjadi penutup manis perayaan yang sarat makna.

Mengusung semangat Syawal 1446 H, sesi testimoni tokoh dan Halal Bihalal menjadi puncak kehangatan peringatan Milad ke-112.

Ratusan pengurus, kader, ulama, akademisi, dan kader muda dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul, saling bermaaf-maafan, dan mempererat silaturahmi. Dipandu oleh Eko Supriatno, M.Si., Dr. Eneng Humaeroh, S.Pd.I., M.Ud., dan Dr. Nenden Sartika Suciyati, M.Pd., suasana acara terasa hidup, diwarnai canda tawa yang berpadu dengan doa dan harapan untuk masa depan Mathla’ul Anwar.

“Testimoni dan Halal Bihalal ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan adalah kekuatan terbesar Mathla’ul Anwar. Dari sini, kami ingin melangkah lebih jauh, membawa manfaat bagi umat dan bangsa,” ujar KH Abdul Hakim, Anggota DPD RI, yang turut hadir. Sorak syukur hadirin menggema, mencerminkan semangat ukhuwah yang menjadi ruh organisasi ini.

Puncak kebersamaan ditandai dengan potong tumpeng oleh KH Embay Mulya Syarief, simbol syukur atas perjalanan panjang MA selama 112 tahun dan harapan untuk terus berkontribusi bagi Indonesia.

“Tumpeng ini adalah wujud rasa syukur kami atas perjuangan seabad lebih. Semoga Mathla’ul Anwar terus menjadi rumah besar bagi umat,” ujar KH Embay, disambut tepuk tangan meriah dari para tamu.

Mathla'ul Anwar: Rumah Besar Umat

Lautan karangan bunga menghiasi kompleks Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten, menjadi saksi peringatan Milad ke-112 Mathla’ul Anwar (MA) yang lebih dari sekadar perayaan. Acara ini adalah panggilan untuk terus menerangi jalan bangsa. Potong tumpeng oleh Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), KH Embay Mulya Syarief, melambangkan syukur atas perjalanan seabad, sementara Halal Bihalal merajut kebersamaan yang menjadi inti organisasi. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Kampus UNMA, yang dilakukan secara simbolis pada hari ini, mewujudkan visi MA untuk memadukan ilmu dan iman demi membentuk generasi masa depan.

“Mathla’ul Anwar adalah rumah besar bagi umat; tempat menimba ilmu, beribadah, dan berkhidmat untuk Indonesia,” tutup KH Embay Mulya Syarief, disambut sorak syukur para hadirin. Di tengah gemerlap Syawal 1446 H, Mathla’ul Anwar menyemai harapan baru, menegaskan bahwa jihad pendidikan dan dakwah akan terus hidup, dari Pandeglang untuk Indonesia. 

Read Entire Article
Politics | | | |