6 hours ago
3
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Tim Nasional (BTN) Perbasi pimpinan Syailendra Bakrie baru saja merilis tim pelatih basket Indonesia. Salah satu gebrakan adalah dipilihnya David Singleton menjadi pelatih kepala timnas basket putra Indonesia.
Pelatih klub Prawira Bandung ini akan dibantu oleh Johanis Winar (associate head coach), Andri Malay (asisten 1) dan Ismael Tan (asisten 2). Andri adalah asisten David di Prawira, sementara Ismael adalah pelatih Borneo Hornbills.
Ada juga sejumlah posisi lain terkait timnas basket putra yang diisi sejumlah nama dari berbagai klub di Indonesia. Sekjen DPP Perbasi Nirmala Dewi ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (21/4/2025) menyambut baik susunan kepelatihan maupun manajemen yang dikeluarkan oleh BTN yang melibatkan banyak klub basket Indonesia. "Ini sesuatu yang baik, itu artinya banyak yang mau kerja bareng untuk memajukan bola basket Indonesia, " kata Nirmala.
Mengenai pelatih anyar timnas basket putra, yang kini dijabat pelatih dari klub Prawira Bandung, Nirmala Dewi juga menyambut baik. "Ini juga sesuatu yang baik, berasal dari klub yang berbeda lagi. Selama ini, ada anggapan pelatih timnas hanya dari 1-2 klub saja. Sekarang dari klub yang berbeda lagi."
Managing Director BTN Jeremy Imanuel Santoso mengungkapkan alasan penunjukan pelatih asal Amerika Serikat ini. "Kami sudah melakukan banyak pertimbangan salah satunya karena David sudah empat kali berturut-turut menjadi Coach of the Year di IBL. Berarti dia tahu betul pemain Indonesia. David berprestasi dengan tim berbagai komposisi ( Pacific , BPJ sampai ke Prawira). Gaya kepelatihan Dave berdampak dan diterima baik bagi para pemain lokal indonesia, " kata Jeremy.
Andi "Batam" Poedjakesuma yang dipercaya menjadi Head of Mens Program, menambahkan kalau coach Dave memiliki pengalaman internasional. Ia juga sosok pelatih yang disiplin serta memiliki sistem kepelatihan yang bagus.
"Lihat saja di bawah coach Dave, Prawira bisa melawan klub mana saja," ujar Batam.
Untuk target event pertama adalah SEA Games 2025 di Thailand pada Desember mendatang. Jeremy menyatakan, BTN menargetkan hasil terbaik. "Akan lebih mantap lagi menentukan target saat sudah ada Technical Hand Book (THB) dari tuan agar kita jug bisa membuat komposisi tim yang sesuai, " kata Jeremy.
Nirmala Dewi mengingatkan, kemungkinan besar SEA Games 2025 nanti cabang basket tidak diperkenankan memakai pemain naturalisasi. "Saya mendapat informasi saat meeting SEABA beberapa waktu lalu di Thailand, bahwa tidak boleh ada pemain naturalisasi, " ungkapnya.
Pada SEA Games sebelumnya di Kamboja, tuan rumah memakai delapan pemain naturalisasi. Menurut Nirmala ini yang ingin dihindari Thailand. Adapun Nirmala mengusulkan ikut aturan FIBA saja dengan hanya boleh memakai satu pemain asing. Namun, semua keputusan ada di tuan rumah.
"Dengan kebijakan tanpa pemain naturalisasi, tuan rumah dan Filipina yang akan diuntungkan karena mereka memiliki kebijakan dua kewarganegaraan. Indonesia harus antisipasi ini dan putar otak untuk membentuk tim yang tangguh," ujar Nirmala.
