Bukan Cuma Nonton Timnas di Jepang, Erick Thohir Bawa Molten dan Pokemon Bekerja Sama dengan PSSI

1 day ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak sekadar memberikan dukungan langsung kepada timnas Indonesia saat berlaga melawan timnas Jepang pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Osaka, Jepang. Kehadiran di Jepang dimanfaatkan Erick untuk menjalin kerja sama sponsorship antara PSSI dengan entitas bisnis di Jepang untuk mendukung sepak bola Indonesia.

Selama berada di negeri Matahari Terbit tersebut, Erick menggelar sejumlah pertemuan. Di antaranya dengan petinggi Pokemon Company dan Molten Corp. Keduanya berkomitmen untuk mendukung sepak bola Indonesia.

Dalam unggahan media sosialnya, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini membeberkan pertemuan bisnisnya tersebut.

"Setelah sebelumnya menjalin kerja sama dengan The Pokemon Company, saat berada di Jepang, saya juga berkesempatan bertemu dengan petinggi Molten Corp, perusahaan peralatan olahraga internasional yaitu COO Sports Division Molten Corporation Ryo Kurahashi, Executive GM - Masatoshi Sugiura, dan Executive GM - Takeshi Fuki," tulisnya pada Kamis (12/6/2025).

Molten Corp, kata Erick, berkomitmen menjalin kerja sama dengan PSSI untuk ikut memajukan sepak bola Indonesia.

"Kerja sama dengan perusahaan asing ini menjadi tambahan semangat kami untuk terus membawa sepak bola Indonesia semakin besar," ujarnya.

Sebelumnya, Erick bertemu dengan Jun Xu, Manager Of Asia Sales Dev The Pokemon Company dan Akira Kato untuk membahas lebih lanjut kerja sama antara Pokemon Company dengan PSSI.

"Dengan brand yang sudah mendunia, kami akan berkolaborasi dengan Pokemon Company untuk timnas Indonesia bisa lebih dikenal di dunia. Termasuk dalam produk resmi, grassroots activity, dan Pokemon Day," ungkapnya.

Erick juga bertemu dengan Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa di Osaka sebelum kembali ke Jakarta  Dalam pertemuan ini, Erick mengatakan PSSI  akan membuat perubahan dalam tim di perwasitan. PSSI mulai menjalankan sistem penilaian, pemantauan latihan, dan penunjukan wasit secara digital.

"Kami juga mendorong penggunaan wasit asing dan Indonesia di liga dengan rasio 30 persen wasit asing dan 70 persen wasit Indonesia," kata dia.

Read Entire Article
Politics | | | |