Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky atau Constantine, Saint Petersburg pada Kamis (19/6/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dan Russian Direct Investment Fund (RDIF) akan meluncurkan Russia-Indonesia Investment Platform (RIDNIP). Kerja sama ini dengan komitmen modal hingga 2 miliar euro atau setara Rp 37,64 triliun (kurs Rp 18.822 per euro).
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh CEO RDIF, Kirill Dmitriev, dan CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, disaksikan langsung oleh Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di sela-sela Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg.
“Kemitraan dengan RDIF menandai langkah penting dalam memajukan strategi Danantara Indonesia untuk memobilisasi modal bagi prioritas nasional jangka panjang Indonesia,” ujar Rosan dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat (21/6/2025).
Melalui RIDNIP, Danantara Indonesia bertujuan menyalurkan investasi lintas batas ke sektor-sektor strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi, mendorong transformasi industri, serta membuka potensi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan bagi kedua negara.
“Kami melihat ini sebagai landasan untuk penciptaan nilai yang berkelanjutan, sejalan dengan visi kerja sama, diversifikasi, dan pengembangan bersama,” lanjut Rosan.
Danantara Indonesia dan RDIF akan memfokuskan investasi pada perusahaan-perusahaan Indonesia dan Rusia yang menjanjikan di industri strategis. Tujuannya adalah memperkuat skala teknologi, memperluas perdagangan, dan meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
RIDNIP juga akan menjadi platform strategis untuk transfer teknologi bilateral, memungkinkan pertukaran pengetahuan industri, penelitian terapan, dan solusi teknologi canggih antara Indonesia dan Rusia.
sumber : ANTARA