Dari Kepanikan Menjadi Harapan: Cerita Fuji dan Manfaat JKN

1 day ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Sudah banyak peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merasakan bagaimana manfaat yang sangat besar diberikan oleh Program JKN melalui BPJS Kesehatan.

Salah satunya Fuji, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Dinas Sosial Kabupaten Bandung, tepatnya di bagian Jaminan Sosial. Ia ingin berbagi pengalaman pribadi yang sangat berkesan dan membuktikan secara langsung betapa besar manfaat Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.

“Saya yang bekerja di bidang jaminan sosial, cukup memahami pentingnya memiliki perlindungan kesehatan. Namun, ketika saya sendiri mengalami kondisi medis yang cukup serius, yaitu kehamilan ektopik terganggu (KET), saya benar-benar merasakan langsung bagaimana Program JKN bekerja dan memberikan perlindungan yang nyata bagi masyarakat, termasuk saya sebagai peserta JKN,” kata Fuji dikutip Kamis (24/7/2025).

Fuji menceritakan, kejadian tersebut berlangsung belum lama ini. Ketika itu, ia mengalami nyeri perut luar biasa dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otista Kabupaten Bandung.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, Fuji didiagnosis mengalami KET dan dinyatakan harus segera menjalani operasi. Di tengah kepanikan dan kekhawatiran terhadap kondisi kesehatannya, satu hal yang membuat ia tenang adalah ia terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan.

“Ketika proses administrasi di rumah sakit berjalan sangat cepat, pihak rumah sakit menangani saya dengan sigap, profesional, dan tanpa mempersulit proses pelayanan, meskipun saya masuk dalam kondisi gawat darurat. Saya tidak diminta membayar uang muka atau biaya lainnya. Semua proses berjalan dengan sangat lancar dan tertib,” kata Fuji kepada Tim Jamkesnews ketika ditemui pada saat acara penandatanganan komitmen bersama Pemerintah Kabupaten Bandung dan BPJS Kesehatan Soreang.

Fuji juga menyampaikan yang paling luar biasa, sepanjang perawatan hingga proses operasi selesai, ia sama sekali tidak dikenakan biaya tambahan.

Tidak ada tagihan apapun yang dia terima. Semua kebutuhan medis Fuji mulai dari tindakan operasi, obat-obatan, hingga rawat inap, sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan. Ini sungguh pengalaman luar biasa dan sangat melegakan bagi Fuji sebagai peserta JKN.

”Selain itu, saya sangat mengapresiasi pelayanan dari tenaga kesehatan di RSUD Otista,’’ katanya. Mereka, ujar dia, bekerja dengan sangat profesional, cepat, dan penuh empati.

Dokter, perawat, hingga petugas administrasi memberikan pelayanan terbaik, tanpa membedakan ia sebagai peserta BPJS Kesehatan atau pasien umum. ‘’Saya merasa dihargai dan dilayani dengan sepenuh hati,” tutur Fuji.

Melalui pengalaman ini, Fuji semakin yakin dan bangga menjadi bagian dari peserta JKN. Bagi Fuji, Program JKN ini bukan sekadar kebijakan pemerintah, tetapi benar-benar bentuk nyata dari kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warganya.

Fuji tidak bisa membayangkan bagaimana beban finansial yang harus saya tanggung jika tidak memiliki jaminan kesehatan seperti ini. “Saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu menjadi peserta JKN,’’ ujar Fuji.

Menurut dia, ini bukan hanya untuk kepentingan saat sakit, tetapi juga sebagai bentuk antisipasi atas berbagai risiko kesehatan yang bisa datang kapan saja.

‘’Terima kasih BPJS Kesehatan, terima kasih atas komitmennya selama 57 tahun ini dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat Indonesia,” ucap Fuji penuh harapan.

Pada akhir pertemuan Fuji menyampaikan, semoga BPJS Kesehatan terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia. Dirinya bukti nyata bahwa Program JKN sangat bermanfaat dan menyelamatkan. Teruslah hadir dan menjadi harapan bagi kita semua

Read Entire Article
Politics | | | |