Sejumlah mobil rusak akibat serangan udara Israel di Teheran, Iran, Jumat, (13/6/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pemerintah Inggris membantah keras tuduhan Rusia yang menyebut Inggris membantu Israel dalam serangan militer terhadap Iran. Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menegaskan bahwa Inggris tidak terlibat dan tidak menyediakan fasilitas militer apa pun bagi Israel.
Inggris juga membantah klaim Rusia yang menyebut pangkalan militer Inggris di Siprus digunakan untuk mendukung operasi tersebut.
“Inggris tidak berpartisipasi dalam tindakan ini, dan izinkan saya mengatakan dengan jelas dan tegas bahwa klaim Rusia bahwa pangkalan berdaulat Inggris di pulau Siprus terlibat dengan cara apa pun adalah omong kosong,” kata Woodward dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (13/6).
Pernyataan itu merespons tudingan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, yang menyebut Israel mengoordinasikan serangan ke Iran bersama pasukan khusus Inggris.
Rusia juga menuduh Inggris menyediakan pangkalan di Siprus untuk menampung pesawat tempur Israel yang digunakan dalam serangan tersebut.
Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran bertajuk Rising Lion, menargetkan fasilitas militer dan program nuklir Iran. Serangan dilaporkan menghantam berbagai wilayah, termasuk ibu kota Teheran, dan menewaskan sejumlah pejabat militer senior seperti Kepala Staf Umum Iran Mayjen Mohammad Bagheri, serta komandan Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir.
Pemerintah Israel menyebut serangan ini sebagai tindakan pencegahan terhadap ancaman yang mengancam keselamatan nasional mereka.
Namun, Iran bereaksi keras. Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, menyebut serangan Israel sebagai kejahatan dan memperingatkan bahwa Tel Aviv akan menghadapi “nasib yang pahit dan menyakitkan”.
Beberapa jam setelah pidato itu disampaikan kepada rakyat, Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke wilayah Israel.
sumber : Antara, Sputnik/RIA Novosti