Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara mengenai pembatalan diskon listrik. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara mengenai pembatalan diskon listrik. Bahlil mengaku tidak tahu-menahu terkait rencana tersebut.
“Saya kan dari awal kalian tanya, saya bilang saya belum mendapat konfirmasi dan belum kita tahu,” ujar Bahlil usai menghadiri acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Bahlil enggan menanggapi lebih lanjut mengenai polemik tersebut karena mengaku tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan kebijakan diskon listrik. Ia meminta awak media untuk menanyakan hal itu kepada pihak yang pernah mengumumkannya.
“Yang pertama, menyangkut diskon listrik, tanyakan kepada yang pernah mengumumkan. Jadi jawaban saya begitu karena saya tidak tahu,” sambungnya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menghapus rencana pemberian subsidi listrik dari lima paket kebijakan insentif yang direncanakan berlaku pada Juni–Juli 2025. Kebijakan ini sebelumnya sempat diwacanakan sebagai bagian dari stimulus ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan alasan utama pembatalan program diskon listrik tersebut karena proses penganggarannya dinilai tidak cukup cepat untuk memenuhi target pelaksanaan pada pertengahan tahun ini.
“Diskon listrik, ternyata untuk kebutuhan atau proses penganggarannya jauh lebih lambat. Sehingga kalau tujuan kita adalah Juni dan Juli, kita memutuskan tidak bisa dijalankan,” ucapnya usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Pada Ahad (25/5/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi para pelanggan akan berlaku mulai 5 Juni 2025. Namun, ia mengatakan pemerintah masih akan mengkaji lebih lanjut kebijakan tersebut.
“Tanggal 5 Juni akan diberlakukan dan akan dirapatkan kembali, dan itu di bawah 1.300 KWh,” kata Airlangga saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta.