DPRD DIY Kembali Dorong Pemda Bangun Museum Sejarah

2 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DPRD DIY kembali mendorong Pemerintah Daerah untuk menghadirkan pembangunan museum bersejarah yang memiliki nilai edukasi dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. DIY memiliki kekayaan sejarah yang sangat besar, terutama perannya dalam masa-masa krusial kemerdekaan Indonesia.

Kala itu, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno atau Bung Karno, memutuskan memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta secara diam-diam menggunakan kereta api pada 4 Januari 1946. Keputusan tersebut diambil di tengah situasi keamanan yang tidak menentu dan ancaman agresi dari pihak kolonial.

Eko Suwanto menilai langkah Bung Karno tersebut merupakan keputusan bersejarah yang patut dihargai dan dikenang oleh generasi penerus bangsa. Salah satu cara untuk menghormati peristiwa tersebut, menurutnya, adalah dengan menghadirkan destinasi wisata sejarah berupa museum perjuangan di Yogyakarta.

Berlatar belakang dari hal ini, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menilai pemerintah daerah seharusnya lebih fokus dalam mengalokasikan anggaran untuk pengembangan penelitian sejarah dan pembangunan museum yang dapat menjadi pusat edukasi publik.

Ia sempat menyoroti kebijakan Pemda DIY terkait pembelian Hotel Mutiara yang menelan anggaran ratusan miliar rupiah, namun hingga kini pemanfaatannya masih belum optimal dan terkesan mangkrak. Anggaran besar tersebut dinilai seharusnya dapat dialokasikan untuk pembangunan museum bersejarah.

"Harusnya tidak perlu beli Hotel Mutiara misalnya yang sampai hari ini masih mangkrak. Itu kan kalau dipakai riset jadi banyak riset, jadi museum lebih bagus. Misalnya begitu," ujar Eko, Senin (15/12/2025).

Eko menyebut pembelian hotel berbintang tersebut menjadi contoh kebijakan yang perlu dievaluasi ulang, apalagi jika dibandingkan dengan kebutuhan penguatan literasi sejarah dan riset di Yogyakarta. Menurutnya, besarnya anggaran yang digunakan untuk pembelian Hotel Mutiara seharusnya bisa menjadi gambaran bahwa pembangunan museum bersejarah bukanlah hal yang mustahil untuk direalisasikan.

Ia kemudian menyampaikan alasan merekomendasi usulan pembangunan Museum Bung Karno karena bisa bermanfaat sebagai bagian destinasi wisata sejarah dan pusat riset untuk generasi muda di masa mendatang.

"Jadi saya kira kendalannya pada fokus, Pemda nya harus lebih fokus, untuk literasi terus dilakukan, dikasih ruang, terutama penelitian-penelitian sejarah," ujarnya.

"Anggarannya harus lebih banyak. Coba anggaran Hotel Mutiara yang menghabiskan berapa ratus miliar dibikin museum, kan jadi banyak ya," ungkapnya.

Lebih jauh, Eko berharap Pemda DIY bisa segera merealisasikan pembangunan Museum Perjuangan Bung Karno agar menjadi ruang edukasi sejarah sekaligus pengingat peran strategis Yogyakarta dalam perjalanan bangsa.

"Harapan saya, Pemda DIY terinspirasi Museum KAA. Pentingnya segera cepat dibangun karena Jogja punya peran sejarah," ujarnya.

Read Entire Article
Politics | | | |