Empat Negara Ini Masuk Daftar Hitam UU Anti Deforestasi Uni Eropa

3 hours ago 2

Ilustrasi deforestasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa memasukkan empat negara dalam daftar hitam risiko tinggi deforestasi. Negara-negara eksportir komoditas seperti Brasil dan Indonesia tidak masuk dalam daftar tersebut.

Langkah ini bagian penerapan undang-undang anti-deforestasi yang sudah lama diwacanakan. Menurut tiga orang diplomat Uni Eropa, empat negara yang masuk dalam daftar itu adalah Belarusia, Korea Utara (Korut), Myanmar dan Rusia. "(Mereka) Adalah penjahat sebenarnya," kata seorang diplomat seperti dikutip dari Eurativ, Rabu (14/5/2025).

Dokumen daftar hitam ini dibahas dalam rapat tertutup yang digelar baru-baru ini pada 30 April lalu. Kemudian disetujui semua anggota negara anggota Uni Eropa pada Senin (12/5/2025). Penetapan ini bagian dari implementasi Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang menyusun peringkat deforestasi negara-negara mitra dengan kategori risiko tinggi, standard dan rendah.

Kategori-kategori ini menentukan seberapa ketat syarat yang harus dipenuhi perusahaan-perusahaan negara-negara mitra pada impor komoditas pertanian seperti kokoa, kopi, kedelai, minyak sawit dan daging sapi ke Eropa. Proses pemeringkatan ini memakan waktu selama hampir dua tahun.

EUDR sempat memicu ketegangan diplomatik terutama dari eksportir komoditas seperti Brasil, Malaysia dan Indonesia yang melobi untuk tidak masuk ke dalam daftar hitam. Untuk saat ini mereka tidak dikenai sanksi.

Dalam dokumen yang dirilis tahun lalu, Komisi Eropa melontarkan gagasan untuk hanya menargetkan negara-negara yang sudah dikenai sanksi oleh Uni Eropa atau PBB.

Organisasi-organisasi lingkungan kemungkinan tidak puas dengan langkah Komisi Eropa. Pada Januari lalu, 40 lembaga non-profit mendesak Komisi Eropa untuk memastikan pemeringkatan negara-negara dilakukan dengan obyektif yang mencerminkan risiko pelanggaran hak asasi manusia dan lingkungan yang sebenarnya, dibandingkan hanya pada kriteria sanksi.

Komisi Eropa menolak memberikan komentar tentang negara-negara yang diperkirakan akan dimasukkan dalam daftar tersebut, yang akan resmi diungkapkan pada bulan Juni. 

Read Entire Article
Politics | | | |