Erick Beberkan Hasil Stress Test BUMN Hadapi Dinamika Global

6 hours ago 4

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan upaya antisipatif dalam menghadapi dinamika ketidakpastian ekonomi imbas perang dagang global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan upaya antisipatif dalam menghadapi dinamika ketidakpastian ekonomi imbas perang dagang global. Erick menyampaikan Kementerian BUMN telah melakukan stress test atau uji ketahanan terhadap sejumlah BUMN. 

"Untuk stress test kita sudah jalankan, dari 10 perusahaan yang kita deteksi sejauh ini masih baik, yaitu Himbara, Telkom, MIND ID, Pertamina, semua dalam kondisi hasil stress test baik," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Erick mengatakan uji ketahanan tersebut dilakukan sebelum pemberlakuan tarif impor dari AS. Hal ini menyusul langkah AS menunda penerapan tarif impor tinggi terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. 

"Kalau pun (tarif impor AS berlaku) dari hasil stress test kita, dampaknya tidak sedalam yang pernah kita takutkan," lanjut Erick. 

Erick mengaku tidak bisa membuka hasil uji ketahanan BUMN lantaran bersifat sebagai data internal. Kendati begitu, Erick akan menyerahkan laporan hasil uji ketahanan kepada pimpinan Komisi VI DPR. 

"Kalau stress test mungkin karena ini data internal, kita bisa berikan secara tertutup kepada pimpinan untuk nanti bisa dibicarakan di dalam karena ini kan memang data yang tertutup," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut. 

Kendati begitu, Mantan Presiden Inter Milan itu mengaku gembira dengan hasil uji ketahanan BUMN. Berdasarkan hasil uji ketahanan, ucap Erick, kinerja apik BUMN dan kondisi neraca perdagangan Indonesia menjadikan BUMN memiliki daya tahan yang tangguh dalam menghadapi tekanan global, bahkan jika nilai tukar Rupiah mencapai level Rp 20 ribu per dolar AS. 

"Sampai fluktasi dolar Rp 20 ribu, kita insyaAllah masih kuat. Ya kita tidak mau Rp 20 ribu, cuma kalau sampai (terjadi) dengan kinerja hari ini, revenue, neraca perdagangan trade, profitabilitas tentu yang sehat Rp 16 ribu, yang 20 ribu yang sesak napas. Cuma kalau sampai (dolar AS) Rp 20 ribu, kita dalam keadaan yang masih baik," kata Erick. 

Read Entire Article
Politics | | | |