REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dunia perfilman memasuki babak baru dengan hadirnya Echo Hunter, film pendek bergenre fiksi ilmiah yang seluruh visualnya digarap oleh kecerdasan buatan (AI). Film ini melibatkan jajaran aktor manusia, namun mereka hanya menyumbangkan suara dan gerakan untuk kemudian divisualisasikan ulang oleh AI.
Disutradarai dan ditulis oleh Kavan Cardoza, film ini mengangkat tema eksistensial khas fiksi ilmiah. Berdurasi kurang dari 30 menit, Echo Hunter mengisahkan seorang pemburu klon di masa depan distopia yang mulai meragukan realitas hidupnya saat kenangan lama mulai muncul.
Berikut tiga hal yang perlu diketahui mengenai Echo Hunter seperti dilansir laman TechRadar, Ahad (1/6/2025):
1. Sebagian besar produksi oleh AI
Film ini diproduksi oleh perusahaan asal AS Arcana Labs dengan menggunakan teknologi AI milik mereka sendiri, Arcana AI, yang mampu menghasilkan adegan sinematik berdasarkan data performa aktor, audio, dan prompt visual. Namun berbeda dengan banyak produksi berbasis AI lainnya, film ini melibatkan aktor-aktor yang diklaim tergabung dalam serikat SAG-AFTRA.
Breckin Meyer memimpin jajaran pemeran bersama Taylor John Smith, Danielle Bisutti, Gedeon Burkhard, Hanna Balicki, dan Xander Bailey. Penampilan, suara, dan gerakan mereka digunakan sebagai dasar bagi karakter virtual yang digambarkan oleh AI.
2. Kolaborasi eksperimental
Disutradarai dan ditulis oleh Kavan Cardoza alias Kavan the Kid, film ini merupakan kelanjutan dari eksperimen AI-nya yang sebelumnya viral seperti Star Wars: The Ghost Apprentice dan Batman: A Face of Clay. Kali ini, ia bekerja sama dengan Arcana Labs dengan Jonathan Yunger sebagai produser eksekutif.
3. Berpotensi menggeser kru manusia
Kehadiran Echo Hunter memunculkan pertanyaan mengenai masa depan tenaga kerja di industri film, khususnya mereka yang biasanya bekerja di balik layar seperti seniman efek visual, penata kamera, editor, dan lainnya. Tim produksi untuk Echo Hunter jauh lebih sedikit dibandingkan produksi film pada umumnya yang bisa melibatkan ratusan kru.
Namun demikian, Arcana mengeklaim bahwa perangkat AI milik mereka dapat menjadi solusi alternatif bagi para filmmaker yang tidak memiliki modal besar untuk menggarap sebuah film.