Foto aerial bentang Pegunungan Meratus dari situs Geopark Meratus puncak bukit Langara, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Sabtu (20/5/2023).
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin menerima sertifikat Geopark Meratus yang kini berstatus UNESCO Global Geopark (UGGp) bersama Duta Besar Indonesia untuk Prancis Mohamad Oemar dan jajaran pejabat Pemprov Kalsel di Paris, Prancis.
"Hari ini kami berada di Paris, 2 Juni 2025. Kami menerima sertifikat Geopark Meratus dan ada sekitar 16 negara yang menerima. Indonesia ada dua yaitu Geopark Kebumen (Jawa Tengah) dan Geopark Meratus (Kalsel), mudah-mudahan dengan adanya sertifikat UNESCO ini adalah babak pertama, nantinya ada PR yang kita laksanakan bersama," kata Gubernur Kalsel Muhidin dalam keterangan diterima di Banjarmasin, Selasa.
Menurutnya, tak hanya sampai di sini saja tetapi hari-hari selanjutnya menjadi langkah baru bagi Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) agar dikenal negara-negara lain di dunia.
Pihaknya sempat berbicara dengan Duta Besar Indonesia untuk Prancis Mohamad Oemar bahwa Geopark Meratus harus dipromosikan ke mancanegara. "Kita harus memperkenalkan diri ke dunia luar, karena Geopark Meratus harus menjadi tuan rumah untuk akan datang," terang dia.
Sementara itu penetapan status Geopark Meratus berbarengan dengan status Geopark Kebumen di Jawa Tengah sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGp) pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, 2-17 April 2025.
Suksesnya Geopark Meratus hingga bisa diakui UNESCO tak lepas dari upaya semua pihak dan BPGM telah menyusun dokumen dossier yang berisi filosofi, logo, rute, hingga upaya Pemprov Kalsel dalam melindungi Geopark Meratus.
Saat ke Prancis, Gubernur Kalsel didampingi Ketua Harian Geopark Meratus yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI Hanifah Dwi Nirwana.
sumber : Antara