Hari Santri: Momen Aktivasi Santri sebagai Agen Perubahan

7 hours ago 3

Image suntusia hafiza

Agama | 2025-11-02 05:10:05

https://blogger.googleusercontent.com/contoh-foto-ucapan-hari-santri-nasional-2025.jpg

Hari Santri Nasional bukan sekadar perayaan tahunan yang riuh oleh parade dan doa bersama. Lebih dari itu, momentum ini adalah panggilan refleksi tentang bagaimana peran santri telah bertransformasi dari penjaga tradisi menjadi pionir perubahan di tengah masyarakat. Selama ini, citra santri mungkin identik dengan kesederhanaan, ketaatan, dan kehidupan yang terbatas di balik dinding pesantren. Namun, wajah nyata santri hari ini jauh lebih dinamis dan merangkul tantangan zaman.

Melihat kiprah nyata para santri muda-mudi yang dididik dengan nilai-nilai spiritual yang kuat, namun kini aktif menggunakan ilmu dan semangat mereka untuk menyemai kebaikan dan mendorong transformasi. Mulai dari isu lingkungan, literasi digital, hingga gerakan sosial, santri telah mengaktifkan diri sebagai kekuatan moral yang mampu menggandeng masyarakat.

Dalam pidatonya Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan hangat Selamat Hari Santri Nasional 1447 Hijriah kepada seluruh keluarga besar pesantren, mulai dari santri, santriwati, hingga kiai dan nyai di seluruh tanah air. Dalam sambutan yang disiarkan oleh Sekretariat Presiden, Kepala Negara menekankan bahwa peringatan Hari Santri adalah momen krusial untuk mengenang semangat juang dan jasa tak terhingga para ulama dan santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan. Kontribusi ini berakar kuat pada sejarah bangsa, terutama melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan oleh KH Hasyim Asy’ari. Semangat jihad ini, yang dulu diwujudkan dalam perjuangan fisik, kini harus diteruskan oleh santri masa kini dengan ilmu, iman, dan cinta tanah air, sejalan dengan tema tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” ( https://setneg.go.id/24 /10/2025)

Presiden Prabowo Subianto meyakini bahwa santri hari ini telah berevolusi menjadi pelopor kemajuan yang siap berkontribusi pada kemajuan global, tanpa kehilangan akar nilai keislaman dan keindonesiaan. Mereka bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga figur berdaya saing yang menguasai ilmu agama dan ilmu dunia. Untuk memperkuat peran strategis ini, Presiden mengumumkan langkah konkret pemerintah berupa peresmian pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di bawah Kementerian Agama. Langkah ini menunjukkan prioritas pemerintah untuk lebih memperhatikan, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan serta ekosistem pendidikan berbasis pesantren di Indonesia. ( https://setneg.go.id/24 /10/2025)

Akan tetapi peringatan Hari Santri lebih banyak seremonial, tidak menggambarkan peran santri sebagai sosok yang fakih fiddiin dan agen perubahan. Pujian soal peran santri dalam jihad melawan penjajah di masa lalu belum selaras dengan berbagai kebijakan dan program menyangkut santri dan pesantren di masa kini. Santri justru dimanfaatkan untuk menjadi agen moderasi beragama dan agen pemberdayaan ekonomi. Santri dibimbing untuk memiliki memiliki visi dan misi Semangat kontribusi dalam memperkuat ketahanan nasional dari ancaman ideologi dan budaya yang merusak dengan menjaga umat dan syariat. Peran strategis santri dan dalam konteks modern, pesantren perlu berhati-hati agar otonomi moral dan spiritualnya tidak tergerus oleh tuntutan sistem yang cenderung sekuler dan berorientasi materialistik.

Peran strategis santri dalam menjaga umat dan mewujudkan peradaban Islam yang cemerlang bertumpu pada dua pilar utama: pertama, kedalaman pemahaman agama (fakih\ fiddin) sebagai fondasi spiritual dan moral; dan kedua, kapasitas untuk menjadi agen perubahan positif yang aktif mengamalkan dan menyebarkan nilai-nilai luhur Islam

Pemerintah, sebagai penanggung jawab utama, memiliki peran mendasar untuk memastikan eksistensi dan keberlanjutan pesantren. Hal ini diwujudkan dengan menyediakan dukungan penuh bagi pesantren yang memiliki visi mulia mencetak para santri generasi yang siap berdiri di garis depan untuk menegakkan keadilan dan memperjuangkan kemandirian bangsa dari segala bentuk ketidakadilan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |