Houthi Kembali Tembakkan Rudal ke Israel

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA – Serangan-serangan Amerika Serikat ke Yaman belum berhasil menekan kelompok Houthi. Pada Rabu pagi kelompok tersebut kembali meluncurkan rudal ke wilayah Israel setelah sekian lama.

Militer Israel mengatakan pada Rabu pagi bahwa mereka telah mencegat rudal balistik dari Yaman yang menargetkan Israel utara untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang. Kelompok Houthi pada Selasa juga mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Amerika yang baru dan kembali menargetkan dua kapal induk.

Militer Israel mengatakan sistem pertahanannya mencegat ancaman tersebut dan hasilnya sedang diverifikasi. Disebutkan bahwa sirene serangan udara telah diaktifkan di Haifa, Teluk Haifa, dan Galilea Barat, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.

Sementara itu, layanan ambulans Israel mengatakan timnya dikirim ke beberapa daerah setelah sirene dibunyikan, namun tidak ada korban luka yang dilaporkan. Surat kabar Maariv melaporkan bahwa sirene serangan udara diaktifkan di Israel utara untuk pertama kalinya akibat peluncuran rudal dari Yaman.

Hal ini terjadi beberapa jam setelah juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengumumkan dalam sebuah pernyataan di Al Masirah TV bahwa drone MQ-9 AS telah ditembak jatuh dengan rudal permukaan-ke-udara yang diproduksi secara lokal.

Saree menambahkan bahwa pesawat tak berawak itu melakukan misi permusuhan di wilayah udara Kegubernuran Hajjah (barat laut Yaman), dan mencatat bahwa ini adalah penembakan ketujuh yang ditembak jatuh bulan ini dan yang ke-22 sejak dimulainya operasi militer di Laut Merah untuk mendukung Gaza pada November 2023.

Sebaliknya, seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada Aljazirah bahwa pernyataan Houthi tentang jatuhnya pesawat tak berawak Amerika belum dapat dikonfirmasi, namun ia membenarkan bahwa mereka telah menembak jatuh enam pesawat tak berawak Amerika sejak Maret lalu.

Dalam pernyataan yang disiarkan Al Masirah TV, juru bicara militer Houthi mengatakan mereka melakukan dua operasi yang menargetkan kapal induk AS Truman dan Vinson di Laut Merah dan Laut Arab dengan rudal jelajah dan drone.

Namun, pejabat Pentagon mengatakan kepada Aljazirah bahwa Houthi tidak berhasil melancarkan serangan terhadap kapal Angkatan Laut AS, dan mencatat bahwa kapal induk Truman dan Vinson sebelumnya telah berhasil menghalau serangan yang dilancarkan oleh kelompok Yaman.

Houthi juga mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah menyerang kedua kapal induk tersebut, setelah sebelumnya berulang kali mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan Truman.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa pasukannya melakukan serangan besar-besaran di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. Trump menambahkan, dalam pernyataan dari Gedung Putih, bahwa militer AS akan melanjutkan apa yang disebutnya operasi yang menentukan sampai ancaman Houthi terhadap pasukan AS dan kebebasan navigasi di Laut Merah berkurang.

Dia menambahkan bahwa sasaran serangan di Yaman termasuk para pemimpin Houthi, peralatan mereka, fasilitas komando dan kontrol, dan gudang amunisi. Trump sebelumnya mengancam akan melanjutkan serangan militer ke Yaman sampai kelompok Houthi dilenyapkan.

Outlet media yang berafiliasi dengan kelompok Ansar Allah (Houthi) melaporkan bahwa pesawat AS melancarkan tiga serangan di distrik Majzar di provinsi Ma'rib saat fajar pada hari Rabu. Penggerebekan lainnya menargetkan bandara di kota Hodeidah dan jaringan komunikasi di daerah Al-Barh di distrik Maqbanah di provinsi Taiz.

Pada Selasa malam, pesawat AS melancarkan empat serangan di Distrik Al Salem di Saada, Yaman utara. Pesawat AS juga melakukan beberapa penggerebekan di Distrik Al Salif dan Pulau Kamaran di Hodeidah, Yaman barat.

Amerika Serikat melancarkan kampanye militer melawan Houthi pada pertengahan Maret setelah mereka mengumumkan niat mereka untuk melanjutkan operasi militer terhadap kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah menyusul pembatalan perjanjian gencatan senjata di Gaza oleh Israel. Intensitas serangan AS meningkat dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan banyak korban jiwa, terutama di Hodeidah dan Sana'a.

Read Entire Article
Politics | | | |